Aam Amirudin: 5 Hikmah Ramadhan Agar Ibadah Puasa Semakin Bermakna

- 23 Maret 2023, 12:14 WIB
Hikmah Ramadhan Agar Ibadah Puasa semakin bermakna menurut Aam Amirudin
Hikmah Ramadhan Agar Ibadah Puasa semakin bermakna menurut Aam Amirudin /Tangkapan Layar Youtube Aam Amirudin/

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1444 H DKI Jakarta dan Sekitarnya Full Satu Bulan, Beserta Doa Niat dan Buka Puasa!

Ketika shaum jika belum tiba waktu berbuka, kita tidak berani makan atau minum walau tidak ada seorang pun yang melihat kita, padahal makanan dan minuman tersedia. Ibadah shaum menjadi ajang latihan muraqabah.

3. Melatih pengendalian nafsu

Manusia memiliki tiga nafsu (dorongan), yang selalu berkompetisi (bersaing), yaitu nafsu amarah, nafsu lawwamah, dan nafsu muthmainnah.

Baca Juga: Simak! Tips Membuat Infuces Water dari Kurma, Berikut Rekomendasi Takjil Sehat Selama Ramadhan

Nafsu amarah adalah dorongan untuk melakukan pelanggaran dan kemaksiatan. Manusia paling saleh pun memiliki dorongan ini, karena sudah dipastikan tidak ada manusia yang steril dari dosa.

Nafsu lawwamah adalah nafsu yang suka mengoreksi saat kita melakukan dosa atau maksiat. Kalau kita melakukan kemaksiatan dan berbohong.

Bersyukurlah bila kita masih merasa bersalah kalau melakukan dosa, ini menunjukkan nafsu lawwamahnya masih berfungsi. Kalau kita sudah tidak merasa lagi saat berbuat maksiat, ini menunjukkan nafsu lawwamah-nya sudah tidak peka, bahkan mungkin tidak berfungsi lagi.

Baca Juga: Liga Primer Inggris Izinkan Para Pemain Berbuka Puasa di Tengah Pertandingan Selama Ramadan

Nafsu muthmainnah adalah dorongan untuk berbuat kebaikan. Jiwa merasa tentram jika melaksanakan aturan-aturan Allah. Manusia yang paling bejat di muka bumi ini pun memiliki nafsu muthmainnah, karenanya sebejat-bejatnya orang pasti dia pernah berbuat kebaikan.

Manusia hakikatnya hanif (cenderung pada kebaikan), karena itu manusia akan merasa tenang, tenteram, dan bangga kalau sudah berbuat kebaikan, serta merasa gelisah dan menyesal bila melakukan pelanggaran dan dosa.

Ibadah shaum akan melatih jiwa agar mampu mengendalikan nafsu amarah, bahkan bisa menurunkannya, sehingga yang dominan dalam diri kita adalah nafsu muthmainnah.

Baca Juga: Wow! Masuk Area Wisata Ancol Gratis Selama Ramadhan, Berikut Persayarakatan

4. Menajamkan kepekaan sosial

Shaum bisa menjadi ajang latihan kepekaan sosial, sebab dalam waktu tertentu (sejak terbit fajar hingga terbenam matahari) kita dilarang makan atau minum, sehingga bisa merasakan lapar.

Sesungguhnya hal ini harus kita proyeksikan pada nasib sebagian saudara kita yang kurang berutung. Di antara mereka ada yang hanya mampu makan sekali dalam satu hari atau bahkan hanya satu kali dalam dua hari.

Dengan latihan ini, diharapkan menjadi lebih tanggap pada penderitaan orang lain. Ingat sabda Rasulullah Saw.,

“Belum dikategorikan sempurna iman seseorang kalau tidur dalam keadaan kenyang padahal dia tahu tetangganya tidak bisa tidur karena lapar.”

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube Aam Amirudin Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x