JURNAL SOREANG - Bila sakit itu penggugur dosa, maka sepantasnya kita bersyukur ketika ditimpa suatu penyakit.
Selain itu, berbahagialah ketika sakit dan banyak orang mendoakan untuk kesembuhan kita, melalui media sosial seperti WhatsApp.
Sebagai orang beriman, kita harus senang ketika mereka mengatakan sakit sebagai penggugur dosa, karena mereka bermaksud menghibur, agar orang sakit tetap berbaik sangka dan bersyukur kepada Allah.
Baca Juga: Simak! Bersyukurlah Ketika Sakit, Begini Kata Penceramah Kondang AA Gym
Namun, agaknya tak mudah menjadi orang yang pandai bersyukur.
Faktanya, banyak orang berkeluh kesah pada saat dirinya sakit. Mereka seolah tak rela menerima penyakit yang menimpanya.
Mereka merasa sebagai orang termalang sedunia ketika ditimpa penyakit.
Jarang orang menerima dengan hati tulus ikhlas ketika ditimpa suatu penyakit. Parahnya lagi, ia malah menyalahkan Allah.
Baca Juga: Perayaan Tahun Baru 2022 di Arab Saudi, Hanya di Jeddah dan Riyadh Tapi Tetap Meriah
Orang seperti itu pasti jauh dari rasa syukur kepada Allah.