Kisah Asal Usul Nyi Roro Kidul, Jelmaan Putri Cantik Lara Kadita yang Terkena Ilmu Hitam

- 16 Oktober 2021, 16:50 WIB
Kisah Asal Usul Nyi Roro Kidul, Jelmaan Putri Cantik Lara Kadita yang Terkena Ilmu Hitam
Kisah Asal Usul Nyi Roro Kidul, Jelmaan Putri Cantik Lara Kadita yang Terkena Ilmu Hitam /@nyirorokidul117

JURNAL SOREANG - Roro Kidul adalah sosok roh atau dewi legendaris Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat Pulau Jawa dan Bali.

Dalam mitologi Jawa kuno, Kanjeng Ratu Kidul merupakan ciptaan dari Dewa Kaping Telu yang mengisi alam kehidupan sebagai Dewi Padi (Dewi Sri) dan dewi alam yang lain.

Sedangkan Nyi Roro Kidul mulanya merupakan putri Kerajaan Sunda yang diusir ayahnya karena ulah ibu tirinya.

Baca Juga: Seram! 5 Tempat yang Terkenal Angker di Sukabumi yang Membuat Merinding

Masyarakat cenderung menyamakan Nyi Roro Kidul dengan Kanjeng Ratu Kidul, meskipun dalam kepercayaan Kejawen, Nyi Roro Kidul adalah bawahan setia Kanjeng Ratu Kidul.

Nyai Roro Kidul juga dikenal dengan berbagai nama yang mencerminkan berbagai kisah berbeda dari asal-usulnya, legenda, mitologi, dan kisah turun-temurun. Ia lazim dipanggil dengan nama Ratu Laut Selatan dan Gusti Kanjeng Ratu Kidul.

Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, banyak versi cerita tentang Roro Kidul.

Baca Juga: Miliki Kekayaan setelah Mukesh Ambani, Gautam Adani jadi Orang Terkaya Kedua di India, Berikut Sumber Hartanya

Konon ceritanya, Jawa Barat pernah diperintah oleh seorang raja yang sangat berkuasa yakni, Prabu Siliwangi.

Dia adalah seorang raja yang sangat terkenal serta bijaksana. Ia memiliki seorang permaisuri yang cantik serta beberapa orang selir.

Pada suatu hari, sang permaisuri melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik. Kehadiran bayi kecil ini, membuat mereka sangat bahagia. Tetapi, hal ini ternyata tidak disukai oleh para selir raja lainnya.

Baca Juga: Selain Memiliki Kekayaan yang Melimpah, Gautam Adani, Orang Terkaya Kedua di India Ternyata Juga Dermawan

Apalagi bayi itu tumbuh menjadi besar dan wajahnya lebih cantik daripada ibunya.

Bayi tersebut diberi nama Putri Lara Kadita yang kelak akan menjadi ahli waris dari tahta kerajaan ayahnya. Oleh karena itu, sang raja sangat mencintainya dan mengasihi Putri Lara Kadita.

Sementara itu, para selir yang berusaha untuk menyingkirkan Putri Lara Kadita, membuat suatu persengkokolan.

Baca Juga: Resep Membuat Sambal Kekinian Tanpa Bahan Pengawet dan Bisa Dijadikan Usaha Sampingan

Mereka akan menggunakan ilmu hitam untuk menghancurkan kehidupan permaisuri beserta putrinya yang cantik itu.

Singkatnya, kekuatan jahat dari ilmu hitam itu, telah membuat wajah permaisuri dan putrinya menjadi sangat buruk serta tubuh mereka menjadi berbau busuk.

Karena keadaannya yang sangat mengerikan, maka sang raja memerintahkan permaisuri dan putrinya untuk meninggalkan istana.

Baca Juga: Banyak Pemain Persib Bandung Absen, Bhayangkara FC Enggan Anggap Remeh Persib

Alasannya, kalau dibiarkan mereka tetap tinggal di istana, akan membawa bencana bagi seluruh kerajaan.

Dengan terpaksa permaisuri dan putri pergi dari istana dan berkelana tak tentu arah di dalam hutan.

Mereka menyusuri jalan-jalan sepi agar tidak bertemu dengan orang lain. Tanpa disadari, mereka menuju ke arah selatan.

Baca Juga: Head to Head Kevin-Marcus vs Kim Astrup-Anders Skaarup, Semifinal Piala Thomas 2021, Minions Unggul 7-1

Penderitaan mereka sangat berat dan tidak tertahankan. Sampai akhirnya, sang permaisuri meninggal dunia dalam perjalanan pengembaraannya.

Tinggallah Putri Lara Kadita seorang diri, dalam keadaan putus asa. Ia terus mengembara dan mengalami banyak penderitaan, tanpa seorangpun yang menemaninya.

Pada suatu hari, karena terlalu lapar dan lelah, ia jatuh pingsan. Ketika sadar kembali, ia mendengar suara deburan ombak dari arah selatan. Suara ini, membangkitkan semangatnya untuk kembali melanjutkan perjalanannya.

Baca Juga: PUBG Mobile, 2 Tim Indonesia Raih WWDC di Laga Super Weekend 1 Day 1

Sang Putri pun berjalan terus ke arah suara tersebut dan mendapati suatu pemandangan yang sangat indah. Suatu lautan yang luas dengan ombak-ombak besar yang menerjang batu karang di pantai.

Duduklah Putri Lara Kadita, dan beristirahat di salah satu batu karang tersebut. Kini tempat duduk Putri Lara Kaditabdinamakan Karang Hawu.

Pada saat duduk di atas batu karang itu, ia tertidur dan bermimpi. Dalam mimpinya, Putri mendapat petunjuk bahwa keadaan dan kecantikannya dapat dipulihkan bila ia membersihkan dirinya dengan melompat ke laut dan menenggelamkan diri.

Baca Juga: Biodata dan Profil Gautam Adani, Orang Terkaya Kedua di India setelah Mukesh Ambani

Setelah terjaga, ia pun berdiri di pinggir batu karang dan melompat ke dalam laut. Ternyata, tubuhnya pulih dan wajahnya pun menjadi cantik kembali.

Sejak saat itulah, ia menjadi ratu di laut tersebut dan memerintah bagian selatan Pulau Jawa. Rupanya sejak saat itu pula ia bergelar Nyi Roro Kidul, yakni, ratu laut selatan.

Sebagian besar masyarakat di daerah Pelabuhan Ratu, sampai saat ini masih percaya akan kuasa yang memerintah di laut selatan ini.

Baca Juga: Simak! Bundesliga Memiliki Format Mini Liga, Bundesliga Jermankah?

Maka untuk memperingati hal itu, setiap tanggal 6 April ditetapkan sebagai hari nelayan hanya untuk masyarakat Kota Pelabuhan Ratu, Sukabumi.

Dalam perayaannya, selalu dilaksanakan kegiatan Pesta Laut (Labuh Saji).

Tujuannya, untuk memohon agar Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan dan kemakmuran.

Berkaitan dengan legenda serta kepercayaan dari sebagian masyarakat itulah, maka Samudra Beach Hotel Pelabuhan ratu menyediakan sebuah ruangan khusus sebagai gambaran dari legenda Nyai Roro Kidul.***

Editor: Handri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x