Bahkan mahluk itu ternyata qorin dari seorang tukang bangunan yang ikut membangun lapangan dan stadion tersebut di zaman kolonial Belanda.
Baca Juga: Penuh Kemewahan, Inilah Alasan Kenapa Kota Dubai Bisa Sangat Kaya Raya, Bukan karena Minyak
"Ti jaman dijieun we, kuriak. Sinyo mah moal daek ngagawean, nitah bangsa urang we (Dari zaman ini dibuat, dibangun. Sinyo tidak akan mau mengerjakannya, hanya menyuruh bangsa kita)," ujar qorin tukang bangunan tersebut.
Seperti diketahui, Stadion Siliwangi memang dibangun sampai seperti sekarang ini pada 1954.
Namun sebelumnya, stadion itu sudah merupakan stadion mini di mana lapangannya sudah ada sejak 1916 dan dinamai lapangan SPARTA, tempat latihan tim sepak bola dan baris berbaris tentara Belanda.
Sang tukang bangunan mengaku bahwa dulu penjajah Belanda memang membayar para tukang untuk membangun stadion tersebut.
"Dibayar, tapi ari geus paeh mah teu bisa kumaha-kumaha (Dibayar, tapi kalu sudah mati tetap tidak bisa gimana-gimana," tuturnya.
Ketika Zola bertanya kenapa ia bisa sampai meninggal, tukang bangunan itu hanya menyuruhnya untuk melihat kondisi kepalanya.
Baca Juga: Catat! Ini Perkiraan Jadwal Pembukaan Prakerja Gelombang 22, Simak Penjelasannya