JURNAL SOREANG- Hipertensi atau tekanan darah tinggi biasa dialami oleh siapa pun termasuk ibu hamil. Meski hipertensi tidak selalu berbahaya, tapi tetap saja jangan diremehkan.
Tidak menutup kemungkinan hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan.
Hal ini tidak hanya berbahaya bagi ibu, tapi juga si buah hati. Lantas, apa yang harus dilakukan saat ibu mengalami hipertensi?
Baca Juga: Hipertensi Bisa Jadi 'Silence Killer', Pasien Covid dengan Darah Tinggi Rentan Meninggal
Dikutip dari cdc.gov, tekanan darah tinggi selama kehamilan bisa diketahui dari hasil pengukuran apabila menunjukkan 140/90 atau lebih. Sedangkan pada tekanan darah tinggi akut menunjukkan 160/110.
Meski tekanan darah tinggi jadi hal yang umum dialami, mungkin tidak hanya oleh ibu hamil, tapi bukan berarti bisa membiarkannya begitu saja.
Ada risiko hipertensi saat hamil. Jika hipertensi yang tidak mendapat perawatan yang tepat, bisa berisiko menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan. Apa saja komplikasi yang bisa dialami?
Bagi ibu hamil hipertensi bisa meningkatkan risiko preeklamsia, perlunya induksi selama persalinan dan solusio plasenta atau plasenta yang lepas dari dinding rahim.
Baca Juga: Jalani Operasi Otak Untuk Membuang Gumpalan Darah, Ini Kondisi Diego Maradona
Bagi si kecil, hipertensi pada ibu bisa menyebabkan bayi lahir prematur dan berat lahir rendah. Karena itu, sangat penting untuk memeriksakan kehamilan secara rutin ke dokter.