JURNAL SOREANG- Banyak kisah yang memberi inspirasi betapa amat berbaktinya para sahabat kepada ibunya. Hal ini sejalan dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
Rasulullah pernah ditanya oleh salah seorang sahabat tentang kepada siapa saja dia harus berbakti. Rasulullah pun menyebut nama Ibu sebanyak tiga kali, sementara ayah hanya satu kali.
"Seseorang datang kepada Rasulullah dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi Saw menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi Saw menjawab, 'Kemudian ayahmu. (HR. Al Bukhari).
Baca Juga: Doa untuk Orang tua Termasuk Ibu. Inilah Kekuatan Doa dari Anak Saleh dan Salehah
1. Kisah Usamah bin Zaid
Salah satu kisah penuh hikmah soal bakti kepada ibu seperti diceritakan Muhammad bin Sirin. Pada pemerintahan Utsman bin Affan, harga pokok kurma mencapai harga yang amat tinggi dengan seribu dirham.
Usamah bin Zaid sebagai panglima perang yang baru berumur 17 tahun, bergegas menebang sebatang pohon kurma. Ia kemudian mencabut bagian pangkal kurma yang berwarna putih, berlemak dan paling nikmat dimakan dengan madu.
Usamah memberikan bagian tersebut kepada ibunya. Orang-orang lantas bertanya keheranan. "Usamah apa yang engkau lakukan? padahal engkau tahu pokok kurma kini harganya menjadi seribu dirham."
Baca Juga: Perlu Diwaspadai, Tsunami Besar Berpotensi Terjadi di Wilayah Jawa Barat
Usamah dengan amat ringan menjawab, "Ibuku menghendakinya. Setiap ibuku menginginkan sesuatu yang mampu kudapatkan, aku pasti memberikannya."