Tradisi Rebo Wekasan berasal dari Daerah Mana? Cek Asal Usul dan Sejarah Rebo Wekasan

27 Agustus 2023, 09:25 WIB
Ilustrasi tradisi Rebo Wekasan /

JURNAL SOREANG - Tradisi Rebo Wekasan berasal dari mana?

Tradisi Rebo Wekasan adalah rangakaian acara yang dilaksanakan di hari Rebo Wekasan. 

Rebo Wekasan akan tiba pada Hari Rabu terakhir dalam Bulah Shafar, bulan kedua menurut perhitungan kalender Hijriyah. 

Baca Juga: Liga Inggris : Jeremy Doku belum Dimainkan, Sheffield United Diprediksi Tetap Kalah 0-3 dari Manchester City  

Pada tahun 2023, Rebo Wekasan akan jatuh pada tanggal 13 September 2023 mendatang. 

Kegiatan tradisi Rebo Wekasan merupakan bentuk akulturasi budaya (Jawa) dan Agama (Islam). 

Sehubung dengan kedatangan Rebo Wekasan, sebenarnya tradisi demikian berasal dari mana?

Baca Juga: Liga Inggris : Jeremy Doku belum Dimainkan, Sheffield United Diprediksi Tetap Kalah 0-3 dari Manchester City  

Bagaiaman asal usul dari adanya Hari Rebo Wekasan hingga tardisi budaya yang digelara dan dilestarikan hingga saat ini. 

Asal Usul Rebo Wekasan

Berdasrakan situs resmi Desa Suci Kabupaten Gresik Jawa Timur, masyarakat setempat memeprcayai bahwa tradisi Rebo Wekasan di sana adalah yang tertua di Nusantara. 

Menurut cerita rakyat di daerah Suci, bahwa tradisi Rebo Wekasan merupakan instruksi langsung dari Kanjeng Sunan Giri. 

Baca Juga: Liga Inggris : Jeremy Doku belum Dimainkan, Sheffield United Diprediksi Tetap Kalah 0-3 dari Manchester City  

Kisal berawal pada masa kekuasaan Sunan Giri (Randen Ainul Yaqin) yang mengutus Syekh Jamaluddin Malik untuk melakukan ekpasnsi ajaran Islam ke daerah Barat Giri. 

Di wilayah tersebut Syeah Jamaludin mendirikan Masjid untuk sarana pendidikan dan untuk mencukup kebutuhan air dibuatkan 2 sumur, yaitu sumur Gringsing dan Gede.

Seiring berjlannya waktu di ara sumur tersebut tumbuh pohon asam dengan buah rasa manis, karenya desa setempat diberi nama Desa Asammanis hingga hari ini. 

Baca Juga: Sempat Mengalami Peningkatan, Bagaimana kabar kualitas Udara Jakarta Hari Ini?

Semakin banyaknya warga dan kebutuhan air sumur tersbeut sudha tidka mencukupi. 

Syekh Jamaludin Malik memerintah warga untuk mengambil tanaman di gunung dengan sejumlah indikasi tanaman. 

Benar saj asaat ditelusuri ada sumber air yang sangat jernih dan airnya suci serta mensucikan, akhirnya daerah tersebut diberi nama Desa Suci. 

Di dareah tersbeut juga ididikan Masjid, yang mana sumber mata air lamt laut menjadi sendang yang memiliki sejumlah fungsi. 

Suatu malam, Sunan Giri berkunjung dan melakukan ritual serta ibadah di Sendang dan masjid tersebut. 

Malam tersbeut merupakan Malam Rabu terakhir di Bulan Shafar atau malam Rebo Wekasan. 

Sejumlah ritual yang dilakukana natar lain, mandi, bersuci, berwudhu, bersodaqah dengan cara melempar koin ke sendang, dan shlata sunah mutlak 4 rakaat 2 kali salam untuk menolak bala.***

 

 

Editor: Nasichatul Ma'Ali

Tags

Terkini

Terpopuler