JURNAL SOREANG - Halo pembaca, apakah kamu siap untuk membaca kisah horor kali ini.
Kisah horor kali ini kalikuning, Unggaran Jawa Tengah yang terjadi pada tahun 1974.
Gimana ga hohor, konon katanya desa ini lenyap dalam sekejap, karena warganya melanggar tumbal pesugihan, ko bisa? simak kisahnya dibawah ini.
Pada tahun 1974 desa kalikuning memiliki penduduk yang hanya terdiri dari 40 rumah saja.
Namun warga disana mayoitas penduduknya melakukan pesugihan, hingga hampir 80% melakukan pesugihan.
Hal ini sungguh sangat aneh, dimana biasanya pesugihan dilakukan hanya sendiri.
Baca Juga: Akur? Ternyata Begini Perlakuan Ibunda Affiliator Binary Option Doni Salmanan pada Dinan Fajrina
Namun hal ini dilakukan beramai-rama, jadi mereka saling tahu bahwa melakukan pesugihan.
Singkat cerita, mereka hidup kaya raya, tumbal demi tumbal berjatuhan.
Namun karena penduduk disana sedikit,dan mereka melakukan pesugihan bersama-sama.
Akhirnya timbul saling curiga diantara mereka, ada kekhawatiran jika mereka akan ditumbalkan oleh tetangganya.
Akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti memberikan tumbal kepada pesugihan mereka.
Alasannya karena warga yang akan ditumbalkan sudah tidak ada.
Baca Juga: Tes IQ, Berapa Jumlah Bebek Pada Gambar? Jika Jawabanmu Benar Bearti Anda Pintar dan Teliti!
Selain itu, mereka sudah merasa cukup kaya dengan apa yang mereka miliki saat ini.
Mungkin mereka tidak menyadari bahwa mereka sudah terikat perjanjian dengan mahluk gaib.
Sehingga tidak bisa tiba-tiba saja mereka seolah-olah memutuskan sepihak perjanjian itu.
Karena mereka melanggar pantangan pesugihan, yaitu mereka tidak memberikan tumbal.
Baca Juga: Tak Paksa Orang Join Binary Option? Affiliator Indra Kenz Sempat Buat pengakuan Soal Link Afiliasi
Tiba-tiba saja desa mereka terimpa longsor yang sangat besar, sampai desa mereka tertutup oleh tanah.
Rumah, harta kekayaan yang mereka kumpulkan selama ini hilang bersama nyawa mereka sendiri tertimbun tanah.
Namun anehnya rumah yang tertimbun tanah adalah mereka yang melakukan pesugihan saja.
Adapun rumah yang tidak melakukan pesugihan, sekalipun rumahnya di depan rumah mereka seperti dilewati oleh tanah.
Bahkan rumah yang pertama terkena longsor adalah orang terkaya yang melakukan pesugihan di kampung tersebut.
Namun ada seorang pelaku pesugihan yang saat itu sedang berada di luar kampung.
Mendengar kampungnya rata dengan tanah, ia ketakutan dan bermakud pindah rumah jauh dari kampung tesebut, untuk mejauhi petaka.
Namun nahas, ia meninggal tertabrak motor, tak lama setelah kejadian tersebut.
Pembaca, sebaiknya jika ingin kaya, berusahalah dengan cara yang baik dan benar menurut ajaran agama.
Karena jika melakukan pesugihan, sama saja kita sudah menjual jiwa kita kepada setan, untuk sama-sama masuk Neraka.***