JURNAL SOREANG – Bulan Rajab merupakan bulan yang sangat ditunggu oleh umat muslim.
Ada peristiwa penting di bulan Rajab, salah satunya adalah perubahan arah kiblat.
Sebagaimana dikutip dari ‘risalah muslim’, dengan Hadist:
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas “Bahwa Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam dahulu sholat menghadap Baitul Maqdis, lalu turunlah ayat, ‘Sungguh kami telah melihat wajahmu menengadah ke langit, maka sungguh kami palingkan wajahmu ke kiblat yang kamu ridhai, maka palingkanlah wajahmu ke arah masjid al-Haram.’ (QS. Albaqarah 144), Lalu seorang laki-laki dari Bani Salimah berjalan, sedangkan mereka dalam keadaan rukuk dalam shalat shubuh, dan mereka telah melakukan shalat satu raka’at, lalu dia memanggil, ‘Ketahuilah, sesungguhnya kiblat telah diganti, maka mereka berpaling sebagaimana mereka menghadap kiblat’.”
HR. Muslim: 821 – Perpindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Baitul Haram
Dalam sejarah umat Islam, kaum muslim pertama kali berhijrah ke Habasyah atau Ethopia di bulan Rajab pada tahun ke lima kenabian.
Pada tahun itu, Rasullah SAW memberi perintah kepada para pengikutnya untuk berhijrah ke Habasyah.
Baca Juga: Profil Ainun Najib, Anak Muda NU yang Dipuji dan Diharapkan Jokowi untuk Pulang ke Indonesia
Habasyah dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana, yaitu Najasyi.
Hijrah tersebut dilakukan untuk menyelamatkan umat Islam dari gangguan kaum kafir di Mekah.
Kaum kafir di Mekah sangat membenci umat Islam.
Pada masa awal Rasullah berdakwah di Mekah, banyak orang kafir yang menolak risalah Islam dan memusuhi Rasullah juga para pengikut beliau.
Baca Juga: Bulan Rajab Lahirnya Ali bin Abi Thalib, Inilah Sifat-sifat Mulia Beliau yang Bisa Kita Teladani
Ketika Allah memerintahkan sholat dan menghadap ke Masjid al-Aqsha (Palestina), hal itu dimaksudkan agar menghadap ke tempat yang suci, bebas dari berbagai macam berhala dan sesembahan.
Karena saat itu, kondisi Masjid al-Haram (Kabah) masih dipenuhi berhala yang senantiasa disembah oleh orang Arab sebelum kedatangan Islam.
Sehingga, di bawah dominasi kekufuran seperti itu, Rasulullah SAW belum bisa menunai kan ibadah shalat di tempat tersebut.
Itulah penggalan peristiwa pemindahan arah kiblat secara singkat. Wallahu’alam.***