JURNAL SOREANG - Perairan Masalembo memang terkenal dengan sebutan Segitiga Bermuda Indonesia.
Karena di Perairan Masalembo kerap terjadi kecelakaan dan tragedi tragis layaknya di Segitiga Bermuda yang ada di Samudera Atlantik.
Diantara tragedi yang pernah terjadi, terdapat tiga kasus paling tragis yang paling menyita perhatian di Perairan Masalembo, Segitiga Bermuda Indonesia.
Yang pertama yaitu kecelakaan KM Tampomas 2 yang terjadi pada 25 Januari 1981 silam.
Kapal tersebut terbakar saat berada di Perairan Masalembo ketika bertolak dari Dermaga Tanjung Priok menuju Ujung Pandang.
KM Tampomas saat itu membawa 1.105 penumpang, 191 mobil, dan 200 motor.
Akibat Insiden tersebut, Sang Kapten yaitu Abdul Rivai harus tewas bersama dengan 431 korban lainnya.
Insiden kedua yang juga tidak kalah heboh yaitu jatuhnya pesawat Adam Air dengan rute Surabaya menuju Manado.
Pesawat tersebut dinyatakan hilang tanpa jejak pada 1 Januari 2007 silam saat mengudara di atas Perairan Masalembo.
Tercatat pesawat itu membawa sebanyak 102 penumpang.
Setelah ditemukannya kota hitam pesawat tersebut di Perairan Majene, Sulawesi Barat, disimpulkan bahwa pesawat itu jatuh menabrak permukaan air hingga terbelah dua.
Insiden ketiga yaitu tragedi terbakarnya Kapal Ro-Ro KM Santika Nusantara rute Surabaya - Balikpapan pada Kamis Malam, 22 Agustus 2019.
Untungnya, insiden tersebut tidak menelan korban jiwa.***