JURNAL SOREANG – Apa itu boneka Kumanthong, dan bahayakah jika manusia memiliki boneka arwah atau spirit doll ini?
Fenomena boneka arwah memang masih menjadi hal yang tabu bagi masyarakat Indonesia, namun di luar negeri seseorang memiliki spirit doll adalah hal yang biasa, termasuk bagi orang Thailand yang mempunyai boneka kumanthong.
Kumanthong sendiri berasal dari bahasa Thailand yang merupakan boneka sejenis jimat yang diciptakan oleh para biksu di kuil Thailand.
Pembuatan boneka arwah kumanthong ini adalah untuk menyelamatkan jiwa bayi aborsi dan bayi prematur.
Baca Juga: Tak Masuk Diakal, Ternyata Spirit Doll alias Boneka Arwah Bisa Meninggal Juga?Cek Faktanya!
Menurut para biksu Thailand, anak-anak bayi yang malang itu tidak bersalah dan mati, lalu tidak bereinkarnasi ke tempat yang layak.
Untuk itu, mereka menggunakan mantra untuk menempatkan roh bayi atau makhluk kecil tersebut pada kumanthong ini yang dianggap sebagai tempat perlindungan sehingga mereka bisa hidup.
Boneka arwah kumanthong juga disebut sebagai anak emas atau iblis kecil. Dilansir dari edwinadolls.com jenis kumanthong ada dua, yaitu kumanthong putih dan hitam.
Kumanthong putih terbuat dari bahan-bahan yang tidak berbahaya seperti bunga, rumput, tumbuhan berharga, tanah kuil, tanah hutan spiritual, dan sebagainya.
Baca Juga: Terdengar Suara Aneh dari Arwah yang Terbunuh, Inilah 5 Kota Hantu Paling Menyeramkan di Eropa
Boneka arwah yang terdapat dalam kumanthong putih disusun berdasarkan kebaikan Buddha Dharma.
Sedangkan kumanthong hitam hitam dibuat bisa baik atau jahat tergantung pada pemiliki boneka arwah itu sendiri.
Jika orang yang mempraktikkan sihir itu baik, kumanthong akan menjadi suci, sedangkan pemilik yang berniat jahat, kumanthong akan sangat berbahaya dan jahat.
Baca Juga: Ngerinya Penyakit Misterius di Suku Banjar yang Disebabkan Arwah Gaib, Gejalanya Aneh
Boneka arwah kumanthong hitam kebanyakan terbuat dari anak yang sudah meninggak dan tidak diturunkan dari janin, darah orang yang sudah meninggal, tulang, lemak, dll.
Dalam proses pembuatannya, para biarawan akan mengambil boneka arwah kumanthong dari mayat bayi dan menggunakan tulang atau bulu mereka, serta rambut untuk membentuk jimat.
Bagi bayi yang tidak lahir atau mati dalam kandungan, akan dimasukkan ke dalam gambar bayi yang sedang berbaring lalu mengisap payudara palsu.
Bagi boneka arwah kumanthong yang berusia 2 hingga 8 tahun biasanya berdiri atau duduk, atau membawa senjata tambahan seperti busur atau tombak.***