KH. Jujun Junaedi: Zikir Dulu Baru Mikir, Jangan Terbalik

- 18 November 2020, 09:39 WIB
DAI KH. Jujun Junaedi saat ceramah maulud nabi di Masjid Ikomah UIN Bandung
DAI KH. Jujun Junaedi saat ceramah maulud nabi di Masjid Ikomah UIN Bandung /HUMAS UIN SGD/

 

JURNAL SOREANG- Dai kondang KH. Jujun Junaedi menekankan pentingnya berzikir terlebih dahulu baru berpikir. Ini akhlakul karimah seorang hamba yang dilandasi dengan berpikir dan berzikir.

"Keduanya memang harus seimbang, tapi berzikir harus lebih dulu, baru berpikir," kata Kiai Jujun dalam peringatan Maulud Nabi Muhammad di Masjid Ikomah UIN Bandung, Selasa, 16 November 2020.

Pria yang juga dosen UIN Bandung ini menambahkan, kita biasanya terbalik dengan mendahulukan berpikir baru berzikir.

Baca Juga: Kampus Islam Ini Malah Unggul di Prodi Kimia dengan Raih Akreditasi A

"Berpikir tanpa berzikir buat hidup tidak akan terkendali. Karena di dalam Al-Qur’an panduannya zikir dulu terus mikir, maka pemikirannya mengerucut pada ayat ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia," katanya mengutip QS. Ali Imran.

Makin pandai ingin mendekat kepada Allah, kata Jujun, maka makin tawadu kepada Allah "Jadi makin gelarnya tinggi, makin taat kepada Allah," ungkapnya.

Pengasuh Pondok Pesantren al-Jauhari Garut ini juga menjelaskan orang yang berilmu tinggi atau ulil albab yakni orang-orang yang senantiasa mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring.

Baca Juga: Jangan Ragu Vaksinasi Covid-19, Indonesia Pernah Menang Kemenangan Melawan Polio dengan Vaksin

"Sejatinya kita harus senantiasa mengingat Allah dalam keadaan apa pun karena Allah Maha Pengampun," katanya.

Terakhir, Jujun berharap seluruh jemaah menerapkan akhlak karimah dengan mengikuti panduan wahyu memandu ilmu, yaitu panduan Al- Qur'an.

"Orang Islam itu keras kepada orang kafir, saling menyayangi di antara sesama umat Islam serta senantiasa menjaga ruku dan sujud," katanya.

Baca Juga: Sekolah Ini Berupaya Merawat Bakat Anak di Kala Pandemi

Menurut Ketua DKM Ikomah, Drs. H. Bachrun Rifa'i, peringatan maulid nabi ini untuk memenuhi harapan jamaah agar Masjid Ikomah terus aktif mensyiarkan ajaran Islam termasuk memperingati maulid Nabi meski dalam kondisi pandemi.

"Kegiatan ini untuk memenuhi harapan jamaah masjid Ikomah yang mayoritas adalah Sivitas Akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung serta masyarakat seputar kampus, namun tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan, yaitu cek suhu tubuh, menjaga jarak, dan menggunakan masker," jelasnya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah