Ekosistem Tidak Seimbang Adalah Bencana

Sam
- 18 Oktober 2020, 23:36 WIB
Bencana banjir yang melanda Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot, beberapa waktu lalu
Bencana banjir yang melanda Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot, beberapa waktu lalu /Sam

JURNAL SOREANG - "Sebenarnya yang namanya bencana itu tidak hanya dari gerakan lempeng bumi, bukan dari gunung berapi, tapi akibat dari kerusakan lingkungan juga bisa dikatakan bencana, kendati tidak berdampak langsung kepada manusianya." demikian yang dikatakan Penasehat Bandung Mitigasi Hub, Vivi Silvia Kristianti saat ditemui di Gunung Batu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Munggu, 18 Oktober 2020.

"Yang sekarang terjadi terkait bencana adalah karena perilaku manusia, karena tidak mampu menjaga ekosistem yang seimbang." kata Vivi, menegaskan.

Bahkan Vivi pun sepakat bahwa indikator baik buruknya kondisi suatu lingkungan bisa dilihat dari beberapa indikator, salah satunya yaitu dari habituasi yang ada di lingkungan tersebut.

Baca Juga: Migrasi Burung, Tanda Sedang Terjadi Perubahan Iklim Di Belahan Bumi Utara

"Apabila satu unsur kehidupan ekosistem rusak, maka lingkungan tersebut sudah dikatakan rusak, karena ekosistemnya tidak seimbang." ungkap Vivi.

"Makanya untuk menjaga lingkungan dan habitatnya itu sangat diperlukan untuk mencegah bencana tadi. Contoh kecilnya peran serta lebah, jika lebah sudah tidak ada dalam tatanan suatu lingkungan, bisa dibayangkan apa yang terjadi pada lingkungan itu ?, tentunya tidak akan seimbang, yang akhirnya berakibat bencana buat manusia itu sendiri." jelas Vivi.

Menurut Vivi, sekecil apapun peran serta suatu mahluk hidup dalam suatu tatanan ekosistem, maka akan tetap berkaitan erat dan berpengaruh besar kepada manusia yang hidup di lingkungan itu.

Baca Juga: Migrasi Burung Pemangsa, Bisa Ribuan Mengangkasa Di Langit Bandung.

"Kita lihat kerusakan hutan akibat perambahan dan alih fungsi lahan, maka wajar bila nantinya terjadi longsor, banjir bandang, kebakaran hutan dan lain-lain, karena tatanan ekosistemnya tidak seimbang. Di samping itu, satwa yang ada pun lambat laun akan punah, karena habitatnya sudah tidak ada." imbuhnya.

Halaman:

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x