Masih Ada Warga Percaya Covid Itu Tidak Ada dan Konspirasi, DPR: Covid Nyata dan Bukan Konspirasi

- 17 Oktober 2020, 04:50 WIB
Karyawan sebuah perusahaaan swasta memberikan masker gratis di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin, 12 Oktober 2020. Masih banyak warga tak patuhi protokol kesehatan sebab meyakini Covid-19 itu konspirasi.
Karyawan sebuah perusahaaan swasta memberikan masker gratis di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin, 12 Oktober 2020. Masih banyak warga tak patuhi protokol kesehatan sebab meyakini Covid-19 itu konspirasi. /Pikiran-rakyat.com/Muhammad Ashari/

 

JURNAL SOREANG-  Masih tingginya angka positif Covid-19 di Indonesia bisa jadi karena ada saja pihak-pihak yang tak percaya dengan adanya Covid-19. Bahkan, ada juga yang menyebut Covid-19 sebagai konspirasi.

Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Tubagus Ace Hasan Syadzily, Covid-19 bukan konspirasi tetapi benar adanya.

"Ini penting saya sampaikan kepada para tokoh masyarakat dan tokoh agama khususnya penyuluh yang selalu berhadapan dengan masyarakat. Kalau ada yang bilang Covid itu konspirasi, buatan komunis, biar beli vaksin, maka tidak benar itu. Covid bukan fatamorgana, tapi benar adanya," jelas Ace dalam pernyataannya, Sabtu, 17 Oktober 2020.

Baca Juga: Tak Perlu Jauh-jauh, Warga Pangalengan Kini Punya RS Sendiri

Kasus Covid yang menyebar ke seluruh dunia yang menyebabkan penundaan penyelenggaraan ibadah haji 2020. Penundaan ini adalah dalam rangka menjaga diri dan kesehatan jemaah calon haji.

"Kita punya kewajiban menjaga diri, termasuk pemberangkatan haji dibatalkan karena Covid. Menjaga diri, itu harus diutamakan karena itu esensi dari maqasid syariah," kata Ace.

Penegasan yang sama juga dikatakan Ace Hasan saat bertemu dengan para penyuluh Kota Bandung dalam diseminasi pembatalan haji pada Kamis lalu, 15 Oktober lalu. Pertemuan dengan para penyuluh agama tersebut dimanfaatkan Ace Hasan juga untuk meluruskan isu-isu yang sedang berkembang mengenai UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Warga Sudah Lelah dan Jenuh Hadapi Pandemi. Sabar dan Ikhtiar Obatnya

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x