JURNAL SOREANG - Terkait bencana banjir bandang yang melanda Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut , Minggu 11 Oktober 2020. Kini warga Pameungpeuk dihadapkan pada masalah pasokan air bersih. Serta matinya aliran listrik membuat warga kesulitan untuk melakukan komunikasi.
Seperti yang dikutip Jurnal Soreang dari Jurnal Garut. Salah satu wilayah yang terdampak si Kecamatan Pameungpeuk yakni Desa Mandalakasih. Kepala Desa Mandalakasih, Iwan Darmawan mengatakan di desanya ada 1000 rumah yang terendam banjir bandang, sehingga wilayahnya merupakan salah satu daerah terparah terdampak banjir bandang.
"Mulai dari Kampung Asisor, Sukapura, Sukagalih, dan yang paling parah di Leuwi Simar karena berada di bantaran sungai." kata Iwan.
Baca Juga: Garut Kembali Berduka, Giliran Kecamatan Pameungpeuk dan Cibalong Diterjang Banjir Bandang
"Rumah warga mulai terendam air sejak pukul 04.00. Kebetulan saya ada di tempat dan semua warga terselamatkan kecuali barang-barang," imbuhnya.
Iwan mengaku, saat ini warganya sangat membutuhkan air bersih, yang merupakan kebutuhan utama warga. Selain untuk minum, air bersih juga dibutuhkan untuk membersihkan lumpur di dalam rumah, juga untuk keperluan lainnya.
Selain itu, aliran listrik di daerahnya pun mati sejak banjir melanda. Sehingga menyulitkan warga dan petugas saat evakuasi.
Baca Juga: Tanpa Dominasi Marc Marquez, MotoGP 2020 Ternyata Makin Seru
"Kami juga berharap listrik bisa cepat hidup. Soalnya jaringan listrik yang mati membuat komunikasi jadi susah. Sinyal telepon jadi jelek," harap Iwan.