Anggaran Covid-19 Menipis, Pemkot Tasikmalaya Butuh Bantuan Tangani Klaster Pesantren

- 2 Oktober 2020, 23:16 WIB
Ilustrasi virus corona, Covid-19.
Ilustrasi virus corona, Covid-19. /Pixabay/Syaibatulhamdi /

JURNAL SOREANG - Meskipun menjadi salah satu daerah terbaik dalam penanganan Covid-19 di Jawa Barat, Pemerintah Kota Tasikmalaya saat ini kewalahan dengan membludaknya klaster baru di lingkungan pesantren, keluarga dan tenaga kesehatan (Nakes). Hal itu dipicu oleh menipisnya anggaran yang selama ini memang telah dioptimalkan untuk penanganan yang maksimal sejak awal pandemi.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat UU Rhuzanul Ulum yang dikutip dari pikiran-rakyat.com, Jumat 2 Oktober 2020. "Pak Wali Kota Tasikmalaya sudah sampaikan ke saya bahwa saat ini pihaknya kewalahan dari segi anggaran dan tenaga medis," ujarnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Uu mengaku sudah langsung menyampaikan permohonan kepada pemerintah pusat untuk segera mencairkan anggaran bagi kota/kabupaten darurat Covid-19. Jangan sampai bantuan yang cepat disalurkan hanyalah berupa masker.

Baca Juga: Trump Positif Covid-19 Saat Kampanye, Ini Tanggapan Para Calon di Pilkada Kabupaten Bandung

Khusus untuk Kota Tasikmalaya, Uu pun berharap pemerintah pusat tak hanya mengucurkan bantuan kepada pemerintah daerahnya. Namun juga untuk pesantren-pesantren yang terdampak.

Uu menegaskan, kondisi Kota Tasikmalaya sangat mendesak untuk dibantu. Soalnya selama ini daerah itu sudah sangat baik dalam menangani Covid-19 dan masuk dalam daftar lima daerah terbaik di Jabar.

Dengan dukungan anggaran yang memadai, Uu yakin bahwa kesuksesan itu bisa kembali diulang oleh Pemkot Tasikmalaya. Termasuk dalam mengendalikan penyebaran lebih luas di klaster-klaster baru yang saat ini bermunculan.

Baca Juga: Sedang Trending Lagu Baru Rhoma Irama Dosa yang Menghantui

"Kota Tasikmalaya itu paling terbaik masuk dalam lima daerah terbaik penanganan Covid-19. Makanya, kalau anggarannya maksimal dan tenaga medis optimal akan cepat lagi menangani penyebaran corona gelombang kedua ini dari klaster pesantren," kata Uu.

Halaman:

Editor: Handri

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x