Peringatan 27 Tahun Bandoengmooi Ditandai dengan Kegiatan Ini untuk Kembangkan Seni Longser

- 3 Oktober 2023, 13:13 WIB
Menginjak usia ke 27 tahun komunitas budaya Bandoengmooi masih eksis kembangan kebudayaan dengan melakukan pewarisan budaya khususnya seni Longser - teater rakyat Jawa Barat.
Menginjak usia ke 27 tahun komunitas budaya Bandoengmooi masih eksis kembangan kebudayaan dengan melakukan pewarisan budaya khususnya seni Longser - teater rakyat Jawa Barat. /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Menginjak usia ke 27 tahun komunitas budaya Bandoengmooi masih eksis kembangan kebudayaan dengan melakukan pewarisan budaya khususnya seni Longser - teater rakyat Jawa Barat.

Caranya dengan melakukan pelatihan pada generasi muda dan melakukan pertunjukan secara mandiri maupun memunuhi undangan dari komunitas atau instansi pemerintah dan swasta.

Pembina dan programmer Bandoengmooi, Hermana HMT mengatakan, komunitas ini berdiri tahun 1996 atas dasar kepedulian para palaku seni pada pemajuan kebudayaan di Jawa Barat, khususnya di kawasan Bandung Raya.

Baca Juga: Pahlawan Kesiangan Kritik Sosial Longser Bandongmooi Kota Cimahi

“Gerakan Kebuayaan YPK Tahun 1995-1996 menjadi spirit terlahirnya Bandoengmooi. Kami pelaku seni yang sepaham berpandangan bahwa perjuangan dalam upaya memulyakan dan memajukan seni perlu ada wadah bersama sebagai tempat berkomunikasi menuangkan gagasan, menciptakan karya seni, mempublis kegiatan budaya melalui pameran, pertunjukan, diskusi dan mejalin kerjasama dengan stakeholder yang konsen dibidang media dan budaya. Untuk itu tanggal 26 September 1996 kami sepakat membentuk Bandoengmooi,” ujarnya.

Menurutnya, ada dua tokoh penting dibalik berdirinya Bandoengmooi, yaitu Aendra Medita (pelaku teater dan jurnalis) dan Dody Rosadi (perupa).Namun seiring perjalanan waktu Aendra memilih berkarir di Jakarta sebagai jurnalis dan Dodi sibuk bekerja dipercetakan buku.

 “Tahun 1999 pengelolaan dan kegiatan Bandoengmooi sepenuhnya ditangani saya. Walau demikian sampai saat ini Aendra masih tetap support Bandoengmooi di belakang layar,” katanya.

 

Ungkap Hermana, setelah beberapa kali gelar pameran seni rupa, duskusi dan pertunjukan teater hingga tahun 1998. Sejak tahun 1999 sampai sekarang kegiatan Bandoengmooi lebih fokos pada pelatihan dan pertunjukan teater.

“Walau garapan utamanya teater kami pun melakukan pelatihan tari dan musik tradisonal Sunda sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari teater rakyat (Longser) yang kami kembangkan. Disisi lain kami juga kembangkan budaya Sunda lainnya dengan menciptakan Bangbarongan Munding Dongkol dalam bentuk seni kirab dan merekontruksi ritual pemulyaan air bersih, sehingga tecetuslah sebuah gagasan Kirab Budaya Ngarak Cai dan Ngalokat Cai Cimahi,” jelasnya.

Melihat banyak kominutas seni yang semula semarak meramaikan khazanah seni Longser pasca kelompok Longser Pancawarna tidak aktif lagi melakukan pertunjukan sepeninggal Ateng Japar, mulai meredup kembali. Tahun 2010 Bandongmooi mulai focus pada pelatihan dan pertunjukan seni Longser.

Baca Juga: Bandoengmooi Bersama ISBI Bandung Melakukan Pewarisan Seni Longser di Tengah Masifnya Budaya Digital

“Saya tinggalkan kelompok Longser Pancakaki yang kami rintis bersama dengan para alumni ISBI Bandung dan focus di Bandoengmooi. Bersama beberapa pentolan-pentolan Longser Pancakaki yang juga sebelumnya sering terlibat pada garapan Bandoengmooi kami lakukan pewarisan seni Longser pada generasi muda dan Longser Bandoengmooi melakukan pertunjukan secara mandiri juga memenuhi undangan dari instansi pemerintah, swasta dan komunitas budaya,” paparnya.

Lanjut Hermana, juga alumni ISBI Bandung ini menyatakan bahwa Bandoengmooi tahun 2019 memilai membuka residensi bagi pelaku seni yang ingin mematangkan pengetahuan dan pengalamannya di bidang seni Longser.

“Kegiatan risidensi diantanya melakukan kerjasama dengan SMKN 10 Bandung sejak 2019, kemudian dilanjutkan paca pandemi covid 19 tahun 2022 dan 2023. Siswa-siswi SMKN 10 Bandung selama 3  bulan melakukan residensi, menginap, berproses  dan berkaya di Bandoengmooi dengan output mampu menimba pengalaman, melakukan pertunjukan seni  dan mengkomunikasikanya pada masyarakat umum,” tandasnya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah