Adapun jumlah TPK bervariasi di setiap desa, sesuai dengan jumlah penduduk/KK di desa tersebut. Dalam satu desa/kelurahan, bisa terdapat 2 sampai 3 tim TPK.
Dalam sambutannya, Teguh Santoso menjelaskan, petugas lini lapangan cukup menggunakan 4 dari 10 Langkah PKB yaitu Catur Krida operasional terkendali, pertama kuasai data dengan baik, kedua terus lakukan KIE dengan baik dan ketiga pelayanan tempat pencatatan dan pelaporan.
“Petugas lini lapangan saya harapkan bisa memberikan penjelasan yang jelas tentang langkah-langkah program penurunan Percepatan Penurunan Stunting dan Akselerasi Program Bangga Kencana bisa dengan menggunakan 4 dari 10 langkah PKB, kuasai data, lakukan KIE dan lakukan pencatatan dan pelaporan,’’ jelasnya.
Selain itu, dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan, para petugas lini lapangan di bawah bimbingan Penyuluh KB dituntut agar dapat bersinergi dengan lintas sektor yang ada di desa sampai dengan kecamatan melalui kelembagaan Tim Pelaksana Program Stunting (TPPS).
Di sisi lain, TPPS, terutama di tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota, memiliki peran penting dalam mengkoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting terutama di Jawa Barat menuju Zero New Stunting dan Indonesia Emas Tahun 2045.
Plt Kepala BKKBN Dadi Ahmad Roswandi mengatakan bahwa kegiatan Konsolidasi Percepatan Penurunan Stunting dan Akselerasi Program Bangga ini diharapkan bisa menyatukan potensi SDM tenaga lini lapangan seperti PKB dan TA Satgas yang diperkuat sistem coaching dan mentoring yang dilakukan oleh ASN Perwakilan BKKBN Jawa Barat serta UPT Balai Diklat.
"Melalui kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkan militansi, semangat solidaritas dan kebersamaan,”’ katanya.
Dalam kegiatan Konsolidasi Percepatan Penurunan Stunting dan Akselerasi Program Bangga ini, Perwakilan BKKBN Jawa Barat bekerjasama dengan TNI/ Kopassus Batujajar untuk memperkuat serta membentuk mental dan fisik tenaga lini lapangan.***