Koordinator Lomba Karya Jurnalistik Ghiok Riswoto menjelaskan, guna menjaga kenetralan saat dilakukan penjurian, panitia tidak akan memperlihatkan identitas kepesertaan dan medianya.
Maka dari itu, lanjut dia, setiap peserta diharapkan mengirimkan karya tulis dalam format MS Word. Sedangkan bukti siaran dapat dikirimkan dalam format PDF atau JPG.
"Tulisan lomba harus asli karya sendiri, bernilai, inovatif, inspiratif, bermanfaat, dan bukan plagiat," tegasnya.
Baca Juga: Mengerikan! 4 Makanan yang Jika Dikonsumsi Bisa Merusak Kinerja Ginjal, Salah Satunya Makanan Instan
Mengenai kriteria penilaian lomba, lanjut dia, karya harus mampu memberikan informasi yang akurat dan berimbang.
Termasuk harus dapat memberikan gagasan atau ide-ide yang inspiratif sekaligus kritik yang membangun.
"Objektivitas, kedalaman dan kelengkapan materi itu pun menjadi bahan penilaian dari dewan juri," tambah Ghiok.
Baca Juga: Sandiwara: Sebuah Seni Pertunjukan Teater Rakyat yang Unik, Bagaimana Ciri-Ciri Utamanya?
Sekretaris Lomba Jurnalistik H Jejep Falahul Alam menambahkan, tujuan utama dari penyelengaraan lomba karya jurnalistik ini bukan hanya sekedar perlombaan, namun juga diharapkan dapat memberik apresiasi atas gagasan atau karya terhadap persoalan yang menyita perhatian publik.
"Lomba ini dimaksudkan juga untuk memeriahkan HPN PWI Jabar tahun 2023. Tujuannya, tentunya melestarikan budaya literasi, mengedukasi masyarakat sekaligus memberikan solusi atas persoalan yang terjadi di masyarakat," tukasnya.