JURNAL SOREANG- Wakil Sekjen MUI Pusat KH. Ikhsan Abdullah menyatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) jangan anti terhadap politik apalagi memisahkan secara tegas antara politik dan agama.
"Kalau ulama dijauhkan dari politik bisa jadi nasibnya seperti Jerman saat dipimpin Nazi Hitler," kata Ikhsan dalam Rakorda MUI Jabar di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu 25 Januari 2023.
Dia juga mencontohkan adanya imbauan agar umat Islam dan ulama menjauhkan diri dari politik identitas.
Baca Juga: MUI Kerap Ditanyakan Perannya Bahkan Dianggap Tidak Ada, Rachmat Sjafei: MUI Rumah Besar Umat Islam
"Padahal politik ya tentu saja harus ada identitasnya. Seperti Pak Wagub Jabar ini kan identitasnya jelas yakni PPP. Politik pasti ada identitasnya," katanya.
Kiai Ikhsan menambahkan, dengan umat Islam yang bersatu termasuk alim ulama bisa menggegolkan keinginan umat.
"Yang tak boleh adalah membawa MUI untuk kepentingan pribadi. Silakan ada ulama yang terjun di politik, tapi jangan membawa bendera MUI," katanya.
Dia mencontohkan alokasi anggaran MUI Jabar yang hanya Rp500 juta sehingga tak bisa bergerak dengan leluasa.