Namun syaratnya, lanjutnya, pasar harus higienis serta tertata dengan rapi seperti Pasar Cisarua sekarang.
"Jujur saya cenderung lebih suka belanja di pasar tradisional dari pada pasar modern asalkan tempatnya bersih, dan ini juga yang disukai kalangan menengah ke atas," ujarnya.
Tak hanya merevitalisasi area yang berada didalam pasar, Pemda Provinsi Jabar juga berencana untuk membenahi jalan akses masuk pasar yang kondisinya kini relatif sempit dan agak rusak.
"Kita bereskan Pasar Cisarua sampai depan karena bagian depannya masih repot, tapi untuk bagian dalamnya sudah bagus," ujarnya.
Dalam Program Pasar Rakyat Jabar Juara ini, Pemda Provinsi Jabar menargetkan revitalisasi untuk 25 pasar tradisional, dan sejauh ini sudah terealisasi sebanyak 21 pasar.
Tak hanya revitalisasi bangunannya saja, tetapi aspek penguatan digitalisasi juga akan dilakukan sebagai syarat standar SNI, termasuk Pasar Cisarua yang akan segera memiliki platform digital sendiri.
"Semua pasar diperbaiki, yang belum SNI kita SNI kan, yang masih kumuh kita rapikan, yang penting setiap tahun ada perbaikan kemajuan untuk ekonomi rakyat," tuturnya.
Di Pasar Cisarua, Ridwan Kamil didampingi Duta Pasar Rakyat Jabar Atalia Praratya Kamil, dan Bupati Bogor Ade Yasin yang berkesempatan untuk meninjau ketersediaan minyak goreng yang sempat langka di sejumlah pasar di Indonesia.