JURNAL SOREANG- Jawa Barat menjadi wilayah di Indonesia yang paling banyak aliran sempalan atau aliran sesat seiring dengan kondisi kependudukan dan ekonominya.
Bahkan, MUI Jabar memperkirakan tiap bulan ada saja kelahiran aliran baru dengan warga masyarakat yang mengaku sebagai 'nabi'.
"Banyak laporan ke MUI Jabar soal berkembangnya aliran sesat ini. Kami juga tidak tahu penyebab utama mengapa Jawa Barat subur perkembangan aliran sempalan," kata Wakil Ketua MUI Jabar, Prof. Dr. KH. Badruzzaman saat Bintek dai daiyah Kemenag di Hotel Atlantik Kota Bandung, Jumat 5 November 2021.
Baca Juga: MUI Jabar Tangani Aliran yang Diduga Sesat dengan Pemimpinnya Mengaku Nabi ke-26
Lebih jauh Badruzzaman menyatakan, ada beberapa kriteria aliran sempalan atau aliran sesat di antaranya mengafirkan sesama Muslim karena bukan kelompoknya dan tak percaya kepada rukun iman maupun rukun Islam.
"Kriteria lainnya meyakini adanya nabi setelah Nabi Muhammad dan memaknai Alquran sesuai dengan pemikiran sendiri dan hawa nafsunya," katanya.
Ciri lainnya membuat amal ibadah sendiri dengan ritual yang berbeda dengan ketentuan nabi.
"Ciri lainnya inkarussunnah atau tidak mengakui Sunnah Nabi Muhammad," katanya.