“Perbedaan ini menjadi sebuah kekayaan, Anda bayangkan apabila kita semua sama. Alangkah membosankannya Indonesia, Karena kita tahu, perbedaan apa pun kita dengan saudara sebangsa kita, kita adalah satu Indonesia,” paparnya menjelaskan secara daring dari Konsulat Jenderal (Konjen) RI di New York.
Lebih lanjut Farhan mengajak generasi muda untuk memberikan sumbangsih kepada bangsa baik jiwa dan pikiran.
Baca Juga: Prof. Dr. KH. Miftah Faridl : LDII Berkontribusi dalam Perjuangan Ekonomi Umat
Sumbangsih ini bukan berarti semua harus menjadi pemimpin, namun bisa berkarya dan membantu pembangunan di Indonesia melalui berbagai macam bidang.
“Saat ini Indonesia dipercaya menjadi pemimpin 20 negara terkaya di dunia atau G-20. Ini terwujud karena keyakinan kita. Apa pun latar belakangmu, ketika harus membaktikan kepada bangsa atau sumbangan fungsi sosial, maka kita harus siap. Keberadaan LDII juga mempunyai nilai sosial dan generasi mudanya berpotensi memimpin bangsa,” harapnya.
Sementara itu, Plt Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora, Drs. Imam Gunawan, MAP mengatakan, pemuda mempunyai enam dimensi menguntungkan. Pertama, dimensi filosofis sebagai generasi dan pemimpin berikutnya.
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2021, Ini yang Dilakukan LDII Jabar
Kedua, dimensi demografis, dengan 24% dari jumlah penduduk Indonesia adalah para pemuda, usia 16-30 tahun.
Ketiga, dimensi potensi berupa minat, talenta, kreativitas, inovasi dan penguasaan teknologi.
Keempat, dimensi problematika berupa pengangguran, perilaku destruktif, dan partisipasi.