JURNAL SOREANG- Dalam momentum Dies Natalis yang ke- 53 (1968- 2021) yang bertajuk “ISBI Bandung Bangkit, Membumi Untuk Pertiwi”, ISBI Bandung bertekad untuk bangkit dari keterpurukan di masa pandemi dengan berprestasi kembali dan menciptakan inovasi-inovasi baru di masa pandemi serta terus berkarya mengembangkan kreativitas seni dan budaya.
Adapun dalam kegiatan milangkala taun ini ISBI akan menggelar acara hampir sebulan penuh dari mulai Oktober 2021. Bahkan, sebelumnya sudah melangsungkan “ International Cultural Arts Space / ICAS ), Pasca Sarjana ISBI Bandung, 20-24 September)
1. Rangkaian acaranya dibuka dengan Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis 53 ISBI Bandung, Rabu, 6 Oktober 2021 lalu.Dalam acara ini juga ada peluncuran dan serah terima simbolis Buku Ethnoscape: 10 Objek Pemajuan Kebudayaan hasil tulisan para seniman dan dosen ISBI Bandung.
Baca Juga: Ini Peluang Pendidikan Seni Rupa di Era Teknologi Pasca Pandemi
2. Bandung Dance Festival (BDF #6).FSP ISBI Bandung “Tubuh dan Dimensi” (daring, 7-8 Oktober 2021). Rangkaian acaranya: Lomba Penulisan Artikel Ilmiah, Diskusi Interaktif Budayawan & Seniman, dilanjutkan Orasi Budaya Rektor ISBI Bandung, Prof.Dr. Een Hediani, S.Sen., M.Hum dan Dr.FX. Widaryanto, lalu ditutup oleh Pertunjukan Tari , video karya-karya tari baru menyikapi alih media yang akan dihadiri oleh para seniman mancanagara seperti Ari Rudenko (USA) jeung Naoko Matsuda( Jepang).
3. Pertunjukan Karya Unggulan, Pasca Sarjana ISBI Bandung (11 Oktober 2021).
4 Vaksinasi Covid-19 Massal (14-15 Oktober 2021) untuk 3000 mahasiswa dan masyarakat umum. Vaksinasi C-19 dosis pertama yang akan dilaksanakan di Kampus ISBI inu adalah hasil kerja sama ISBI Bandung dan Kesehatan Daerah Militer (Kesdam) III/ Siliwangi serta Rumah Sakit Sariningsih Bandung.
Baca Juga: Pekerja Seni Tolak Bantuan Uang, Pemerintah Kewalahan Beri Ruang
5. Pengangkatan Jabatan Akademik/ Fungsional Dosen Sebagai Profesor: Prof. Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum bidang ilmu Sajarah Tari (16 Oktober 2021). Prof. Een akan berorasi ilmiah “ Tubuh Penari Sebagai Aset dan Artefak Kultural”.