Kreatif! Ade Sulap Limbah Sampah Anorganik Jadi Miniatur Vespa, Moge, Hingga Robot

- 27 Februari 2021, 18:05 WIB
Ilustrasi daur ulang sampah.*
Ilustrasi daur ulang sampah.* /instagram.com/rebricks.id

 

 

JURNAL SOREANG-Dalam mendukung Pemkot Bandung untuk mengurangi sampah, salah seorang warga, Ade Syaripudin, mencurahkan jiwa seninya dalam mengolah limbah sampah.

Sebagaimana diketahui, Pemkot Bandung membuat program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan) dengan tujuan agar warga lebih bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkannya sendiri.Tim Satuan Tugas Kang Pisman juga turut dibentuk guna memasifkan program ini.

Ade memanfaatkan sampah anorganik berupa limbah kaleng, limbah plastik, dan limbah elektronik untuk membuat karya seni miniatur vespa, motor gede, robot, hingga perahu.

Baca Juga: Viral, Terekam CCTV, Pria Mencuri Kotak Amal Masjid di Kabupaten Bandung

Dengan bakat seni yang dimiliki sejak kecil, pria yang berumur hampir 70 tahun ini, berhasil menyulap sampah di sekitar rumahnya menjadi karya yang memiliki nilai seni.

"Di depan rumah, saya pajangkan miniatur Vespa yang dibandrol hanya Rp15 ribu saja," jelas Ade dalam keterangannya, seperti dilansir dari laman resmi Humas Pemkot Bandung, Kamis 25 Februari 2021.

Ade mengaku masih malu jika harus memajang semua karyanya, apalagi mematok harga bagi yang berminat membeli.

Baca Juga: 10 Kota Paling Toleran di Indonesia, Apakah Kota Anda Termasuk?

"Awal bikin ini dari dorongan anak-anak. Karena sejak kecil juga paling hobi seni, seperti gambar, lukis, bikin kerajinan," tutur Ade.

Ade bercerita, saat lulus Sekolah Dasar, bakat seninya sempat terpendam karena harus mengikuti kakaknya bekerja di pasar sebagai penjual daging selama hampir 50 tahun. 

Sekitar tahun 2000-an, ketika usaha kakaknya bangkrut, Ade harus memutar otak untuk mencari pemasukan.

Baca Juga: Kembali Terbentuk Setelah Bertahun-tahun Vakum, NPCI Kabupaten Subang Siap Berlari Menuju Peparprov Jabar 2022

Mengikuti saran dari anaknya, Ade pun berkreasi membuat anyaman dari sampah plastik bekas bungkus makanan dan minuman. Dari limbah tersebut, ia membuat tas dan alas duduk yang bisa dijual.

"Kata anak waktu itu, daripada hulang-huleng melamun, mending bikin tas dari plastik bekas kopi. Karena katanya saya bisa bikin apapun dari plastik, seperti kerajinan yang dijual seharga Rp10 ribu sampai Rp15 ribu," ungkap Ade.

Tidak berhenti di limbah plastik, Ade pun berkreasi dengan bahan lain, yaitu kaleng bekas minuman. Di tangannya, bahan tersebut disulapnya menjadi miniatur motor gede.

Baca Juga: Percepatan Penanganan Covid-19, Gugus Tugas Sumedang Gelar Rapat Evaluasi PPKM

Menggunakan alat-alat sederhana, seperti gunting, tang, penggaris, obeng, gergaji, dan lem besi, Ade merangkai satu per satu bahan yang berhasil dikumpulkan.

Butuh waktu satu hari untuk membuat pola miniatur dari bagian terbesar hingga hingga bagian terkecil.

"Sebetulnya pengerjaannya bisa lebih cepat, tapi masih terkendala alat. Saya ingin punya gurinda sama step. Kalau sekarang masih alat yang seadanya. Untuk satu miniatur motor vespa bahannya itu selain kaleng, ada tutup botol sama spon untuk ban dan joknya," katanya.

Baca Juga: Unyu dan Gemesh, Cara Fara 'Reyna' Simatupang Mengobati Jenuh Selama Syuting Ikatan Cinta

Ade melanjutkan, untuk komponen elektronik yang ada di motor gede, ia mendapatkannya dari tukang loak.Ade mengaku tak terbiasa jika harus menentukan harga untuk miniatur buatannya. Terlebih saat ini karyanya baru dikenal oleh masyarakat di lingkungan sekitar.

"Karena saya jiwanya pekerja, bingung juga menentukan harga. Seperti miniatur Motor Gede, dibeli Rp100 ribuan, karena mungkin liat bahannya juga bukan hasil beli tapi dari bahan daur ulang," katanya.

Sampai saat ini pemasaran hasil karya Asep masih terbatas, belum dipasarkan secara luas, termasuk secara online. Ia mengaku gaptek (gagap teknologi), apalagi jika harus menggunakan media sosial untuk penjualan secara online.

Baca Juga: Unyu dan Gemesh, Cara Fara 'Reyna' Simatupang Mengobati Jenuh Selama Syuting Ikatan Cinta

"Saya bikin ini untuk mengisi waktu luang, berkarya. Sampahnya juga jadi bisa bermanfaat, tidak terbuang percuma. Kalau ada yang beli, syukur Alhamdulillah," katanya.

Apabila Anda berminat, bisa datang ke rumah Ade di Jalan Sasak Gantung, Nitipraja, Gang Ratna RT.01/RW.05 No. 127/18C Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol, Kota Bandung. Sebelumnya bisa juga menghubungi nomor telepon 083145279414. ***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah