JURNAL SOREANG - Pada tanggal 22 Oktober merupakan hari santri, dan ada banyak cara untuk bisa merayakannya.
Pada hari santri ini seluruh KPU di berbagai tingkatan ikut merayakan hari santri dengan cara yang berbeda dan unik.
KPU merayakan hari santri dengan melakukan nobar film berjudul "Kejarlah Janji".
Tujuan nobar film tersebut adalah sebagai salah satu asosiasi dan pendidikan bagi pemilih menjelang pemilu 2024.
Menurut Hedi Ardia sebagai ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jawa Barat menyatakan Bahwa santri juga termasuk salah satu pemilih di pemilu 2024.
Oleh karena itu KPU ingin memberikan edukasi kepada para santri untuk bisa memberikan suaranya di pemilu nanti, karenq besarnya potensi pemilih dari kalangan santri di Jawa Barat.
“Pada peringatan Hari Santri Nasional 2023 ini, KPU menargetkan sebanyak 8.900 santri bisa ikut menjadi bagian dari kelompok yang kami edukasi tentang Pemilu dan demokrasi. Semoga, pada waktunya mereka bisa menggunakan hak pilihnya,” kata Hedi.
Baca Juga: Menggali Potensi Pertanian Kabupaten Bandung melalui Bedas Agro Fair 2023
Ada 28 pondok pesantren yang tersebar di Kabupaten/kota di Jawa Barat yang melakukan nobar film tersebut.
Hedi juga menambahkan jika memilih pemimpin yang baik merupakan hal penting dalam islam, dengan asosiasi ini diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi para santri.
“Persoalan memilih pemimpin adalah hal yang penting dalam Islam, sehingga dengan adanya sosialisasi pemilih pemula oleh diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi para santri tentang pentingnya berdemokrasi,” ucapnya.
Dia juga menambahkan jika para santri secara keilmuan sudah baik, karena tidak hanya ilmu dunia, para santri juga dibekali dengan pengetahuan agama.
Baca Juga: Bigetron Era: Mendominasi dan Memenangkan Gelar Juara MLBB ID Women Piala Presiden Esports 2023
Oleh karenanya dengan ilmu yang sudah dimiliki para santri diharapkan dapat menunjukkan perilaku-perilaku yang demokratis.
“Nilai-nilai demokrasi sudah tertanam dalam diri santri, sebagaimana yang telah dipelajarinya baik dalam Quran maupun dalam kitab-kitab klasik dan sejarah Islam, bahwa semua orang dan semua bangsa adalah manusia pilihan yang sederajat di hadapan Tuhan,” ujarnya.
Jumlah pemilih muda secara nasional sekitar 107 juta jiwa atau sekitar 53-55 persen dari total jumlah pemilih pada Pemilu tahun 2024.
Oleh karena itu, jumlah tersebut merupakan jumlah potensial untuk bisa meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu tahun 2024.
“Di Jawa Barat sendiri jumlah pemilih dari generasi Z itu mencapai 7,4 juta dan generasi milenialnya mencapainya 11,6 juta,” paparnya.***