Peringatan 22 Tahun Hari Jadi Kota Cimahi DKKC Gelar Kirab Budaya Ngarak Cai

17 Juni 2023, 16:37 WIB
Ilustrasi Kirab Budaya Ngarak Cai dan Ngalokat Cai Cimahi dalam rangkaian Festival Air yang diselenggarakan Dewan Kebudayaan Kota Cimahi.* /Heriyanto Retno

JURNAL SOREANG- Memperingati 22 tahun hari jadi Kota Cimahi, Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi selenggarakan Gelar Budaya dan Pesta Rakyat 2023.

Kegiatan yang melibarkan  berbagai unsur masyarakat Kota Cimahi ini dilaksanakan, Minggu 18 Juni 2022 pukul 07.00-17.00 wib. di Jalan Raden Demang Hardjakusumah dan Plaza Rakyat komplek Pemkot Cimahi.

 Ketua DKKC, Siti Yanti Abintini, SH. mengatakan, Gelar dan Pesta Rakyat 2023 menyuguhkan 4 kegiatan tahunan DKKC, meliputi Kirab Budaya Ngarak Cai - Ngalokat Cai Cimahi, Mapag Poe Karamat, Festival Permainan Rakyat, dan Gelar UMKM Cimahi.

“Kegiatan yang bertema Cimahi Ngahiji (bersatu) ini melibatkan sekitar 700 orang pelaku budaya Kota Cimahi dan didukung penuh Pemerintah bersama Forkopimda Kota Cimahi,” ujar Yanti panggilan akrab ketua DKKC pada siaran persnya, Rabu (14/6/2023) di Imah Seni Sekretariat DKKC Jl. Pabrik Aci Kota Cimahi.

Jelasnya, sepanjang Jalan Raden Demang Hardjakusumah dari arah Jalan Ciawitali dan Jalan Cihanjuang Kota Cimahi tanggal 18 Juni 2023 sementara waktu ditutup atau diberlakukan Car Free Day dari pukul 06.00-10.00 wib dan difungsikan sebagai tempat pelaksanaan Kirab Budaya Ngarak Cai.

Baca Juga: Membentuk Siswa yang Sehat Fisik dan Gembira Bersama, Kemendikbudristek Gelar Festival Ini

Sedangkan untuk kelancaran masyarakat berkendaraan bermotor yang ingin menuju ke daerah Citeureup, Kodim, Jalan Terusan, Alun-Alun Cimahi, Pasar Atas, Ciuyah, dan Cipageran yang biasa melewati Jalan Raden Demang sementara waktu dari jalan Cihanjuang dan Ciawitali diarahkan melewati Jalan Amir Mahmud Kota Cimahi.

“Kirab Budaya ngarak Cai dan Ngalokat Cai melibat 15 Kelurahan, berbagai komunitas budaya, dan 7 pemangku agam/adat Kota Cimahi. Semuanya melakukan aktrasi budaya pembawa air sambil berarak menuju Plaza Rakyat tempat dilakukannya upacara Mapag Poe Karamat, Ngalokat Cai, dan Festival Permainan Rakyat Kota Cimahi,” ungkapnya.

Adapun kegiatan Mapag Poe Karamat adalah ungkapan suka cita menyambut hari istemewa. Sebuah upacara peringatan kelahiran atau telah terbentuknya sebuah Kota yang disebut Kota Cimahi, yang kini berusia ke-22 tahun.

 

Di dalamnya meliputi suguhan teatrikal penataan sesaji. menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan Pancasila, pembacaan Sumpah Pemuda, Rajah Pamunah, pembacaan d'oa 7 Pemuka Agama/Adat dan menyanyikan lagu Sunda Mekar.

Sedangkan Festival Permainan Rakyat berupa Pasanggiri Kaluinan Urang Lembur antar SD se Kota Cimihi. Sebuah lomba kemasan permainan tradisional Sunda. Sebagai upaya menggali potensi permainan tradisional di tengah gempuran budaya global agar dapat didokumentasikan, dibangkitkan, dan diperkenalkan kembali pada generasi muda khusunya anak-anak.

“Permainan tradisional secara langsung maupun tidak langsung dapat melatih kognisi, yakni daya tangkap logika maupun daya nalar, di samping itu melatih kesehatan fisik, maupun ketrampilan, serta dalam keadaan tertentu membangkitkan hal-hal yang sifatnya kreatif melalui dorongan naluriah dan intuitif. Bahkan ketika dirinya harus memikirkan kekompakan dengan kawan satu tim, maupun semangat menang atas lawan-lawan bermain, maka secara tidak langsung tertanam pendidikan karakter; kesolidaritasan, keempatian, keberanian dan kewaspadaan, terangnya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler