Dugaan Kasus Asusila di SMPN 5 Ciamis Ternyata Hanya Fitnah! Cek Faktanya Disini

20 Mei 2023, 01:03 WIB
Ilustrasi tampak beberapa anak sekolah berada di halaman SMPN 5 Kabupaten Ciamis. /Kayan /Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Beredar pemberitaan di beberapa media online, perihal dugaan kasus asusila yang dilakukan salah seorang guru di SMPN 5 Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Namun saat ditelusuri oleh Jurnal Soreang kepada berbagai sumber, salah satunya wawancara langsung dengan kepala sekolah SMPN 5 Ciamis, Guru dan murid yang diduga sebagai korban.

Kepala sekolah SMPN 5 Ciamis, Sukendi membenarkan adanya isu tersebut di sekolah, tetapi bukan berarti membenarkan adanya dugaan kasus asusila, karena pihak sekolah sudah melakukan musyawarah atau mediasi dengan seluruh guru dan siswanya.

Baca Juga: Pemberdayaan! Masyarakat Kabupaten Ciamis Wajib Mengetahui, Berikut Program Unggulan Dinas Sosial

"Kejadiannya tidak seperti apa yang beredar di pemberitaan media sebelumnya, itu terlalu dibesar-besarkan dan sebelah pihak saja," kata Sukendi Kepsek SMPN 5, Jumat 19 Mei 2023.

Sukendi menjelaskan, sebelumnya ada media meminta uang sampai Rp20juta kepada pihak sekolah SMPN 5 Ciamis, agar bisa menayangkan hak jawab dari pihak sekolah.

"Tentu saya tidak menyanggupi, karena waktu itu juga saya meminta hak bicara atau hak jawab, tapi tidak diberi kesempatan dan malah dimintai uang Rp 20juta," ujarnya.

Setelah itu, kata Sukendi, pihak sekolahpun telah mengirimkan surat pernyataan kesepakatan antara pihak guru dengan para murid.

Baca Juga: Dukung Pemilu 2024, Disdukcapil Ciamis Akan Jemput Bola Perekaman e-KTP ke Tingkat SMA Sederajat

"Jadi hasil kesepakatan dan musyawarah itu, dari pengakuan guru BK tidak melakukan apa yang diberitakan media sebelumnya, hanya memegang kepala tau bersinggungan saat berpapasan yang tidak disengaja," jelasnya.

Masih di tempat yang sama, guru BK SMPN 5 Ciamis, Yayan menerangkan bahwa pemberitaan di media tersebut termasuk fitnah kepada dirinya, karena tidak seperti fakta di lapangan alias berita hoax dan dilebih-lebihkan.

"Saya tidak pernah melakukan hal seperti itu, atau apa yang ada di berita. Saya tidak pernah melakukan perbuatan asusila atau pelecehan apalagi terhadap anak didik," kata Yayan.

Yayan mengaku, tidak tahu pasti apa yang menjadi penyebab dari fitnah tersebut kepada dirinya. Karena apa yang ramai di pemberitaan bahwa dirinya melakukan asusila, Yayan menegaskan itu tidaklah benar.

Baca Juga: Budidaya Sacha Inchi Panen Perdana, Mahasiswa Unigal Akan Diwajibkan Berwirausaha

"Karena memang gaya saya kepada anak-anak kalau misalkan lagi becanda, ya memegang kepalanya, atau menepuk pundak. Saya rasa itu masih dengan etika," jelasnya.

Karena menurut Dia, semua guru berkewajiban membentuk karakter anak didik menjadi manusia yang berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, jujur, dan cerdas.

"Selama ini say memegang teguh etika atau kode etik guru, dan berusaha menjadi guru yang baik. Pendekatan kasih sayang merupakan harga mati sebagai guru terhadap anak didik," tukasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler