JURNAL SOREANG - Pasca Walikota Bandung, Yana Mulyana terjaring operasi tangkap tangan (OTT), sejumlah pihak langsung bereaksi.
Salah satunya dari kalangan mahasiswa yang berdomisili di wilayah Kota Bandung dan Jawa Barat.
Kooordinator Daerah (Korda) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Barat, Regin Wiragana mengatakan, pihaknya mendukung penuh KPK untuk melakukan explore further atau usut tuntas kasus garong uang rakyat (korupsi) di Bandung.
Baca Juga: Mau Mudik ? Simak Tips Berkendara dengan Menggunakan Motor Ketika Hendak Liburan Pulang Kampung
"Dukungan penuh yang diberikan kepada KPK tersebut, bukan hanya di wilayah Kota Bandung saja, bahkan di wilayah Jawa Barat," ungkap Regin kepada Jurnal Soreang saat dihubungi, Sabtu 15 April 2023.
Regin yang juga merupakan aktivis Bandung mengungkapkan, kasus garong uang rakyat tersebut yakni berupa penyalahgunaan anggaran APBD dan dana CSR.
Anggaran tersebut, kata ia, seperti pengadaan bollard, Teras Cihampelas, mesin parkir, Monumen Covid 19, Masjid Al Jabbar, dan Bandung Smart City.
Baca Juga: 7 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang-Solo, Polisi: Diduga karena Rem Blong
"Hal tersebut yang kami anggap bahwa ini merupakan kebijakan yang kurang pas, karena terpacu dalam keinginan untuk keindahan semata di tengah-tengah kemiskinan semakin meningkat," ujarnya.
"Kami memandang dari pola kebijakan yang dibuat pemerintah ini kebanyakan diperuntukkan untuk keindahan, bukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Belum lagi setiap kebijakan pasti memerlukan anggaran, maka hal yang wajar bagi kami berasumsi adanya tindak perilaku KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme)," bebernya menambahkan.
Pihaknya berharap KPK benar-benar fokus memberantas tindakan yang membuat negara rugi tersebut.
"Besar harapan kami kepada KPK untuk fokus memberantas dan menindak tegas para pelaku garong uang rakyat yang melakukan tindakan yang membuat negara rugi," pungkas Regin.***