JURNAL SOREANG – Tewasnya dua Bobotoh Persib pada Jumat, 17 Juni 2022 pada momen pertandingan Piala Presiden Persib Bandung kontra Persebaya Surabaya menjadi sejarah kelam sepak bola Indonesia.
Diketahui bahwa antusias penonton termasuk Bobotoh dalam menyaksikan secara langsung pertandingan Piala Presiden, Persi Bandung kontra Persebaya Surabaya berakhir ricuh.
Stadion Gelora Bandung Lautan Apia tau GBLA menjadi saksi bisu Piala Presiden Persib Bandung yang unggul 3-0 atas Persebaya Surabaya sekaligus saksis bisu tragisnya kericuhan yang menewaskan dua Bobotoh.
Baca Juga: Ancaman Ikatan Cinta 19 Juni 2022: Dendam Kesumat! Ricky Nekat akan Celakai Andin dan Keluarganya
Dua Bobotoh Persib asal Kota Bandung dan Bogor dinyatakan tewas usai menjadi salah satu korban desak-desakan di Stadion GBLA pada Jumat, 17 Juni 2022.
Namun tidak hanya itu, sisi gelap dari kericuhan di Stadion GBLA lainnya pun muncul yakni adanya oknum Bonek atau suporter Persebaya Surabaya yang melakukan tindakan tak terpuji di kota Bandung.
Melalui cuitannya di Twitter dengan nama akun nadiakhaarisma ia membagikan pengalaman buruknya pada saat diganggu oleh oknum Bonek.
Ia mengaku bahwa dirinya dimintai sejumlah uang dengan cara memaksa oleh oknum Bonek tersebut yanghendak menonton pertandingan Piala Presiden Persib Bandung kontra Persebaya Surabaya di Stadion GBLA.
Baca Juga: Nikita Mirzani Dicecar 30 Pertanyaan oleh Polisi, Kuasa Hukum Buka Suara Soal Laporan Dito Mahendra
Ia mengaku kecewa terhadap orang yang diduga oknum Bonek tersebut melakukan hal yang tidak terpuji di Kota Bandung.
"Baru banget dipalakin sama Bonek @Persebayaupdate kita di Bandung welcome sama Bonek karena hubungan mereka dengan Persib dan Bobotoh.
Tapi kalau sampe malakin dan bikin warga ga nyaman, kalian harus melakukan sesuatu," tulisnya, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari Twitter pada Minggu, 19 Juni 2022.
Tidak hanya itu, salah satu warganet berkomentar mengenai pengalamannya digoda oleh oknum Bonek yang membuatnya merasa terganggu.
"Barusan saya dicatcalling (digoda) sama Bonek di Segitiga Emas, Kosambi.
Pakai Bahasa Jawa, tapi saya ngerti itu jorok banget. Malu banget dan sakit hati. Padahal saya lagi ga pakai baju terbuka," tulis dianbingit.
Menanggapi hal tersebut, ternayata tidak sedikit warga Bandung atau yang tengah berada di sekitar Bnadung merasa tidak nyaman dengan sikap para oknum Bonek tersebut.
Warganet juga merasa resah dan berharap hal tersebut tidak akan terjadi lagi pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Bahkan warganet yang berkomentar di antaranya ada yang merupakan pendukung Persebaya Surabaya, mereka tidak membenarkan tindakan oknum Bonek tersebut.***