JURNAL SOREANG- Penyesuaian biaya umrah tak bisa dihindari yang salah aatunya dipicu dengan naiknya pajak yang diterapkan pemerintah Arab Saudi kepada pihak hotel dan bus jemaah umrah. Sebelumnya Kerajaan Arab Saudi hanya menerapkan pajak hanya 5 persen, tapi pada tahun ini naik menjadi 20 persen.
"Tentu beban pajak ini akan dikenakan kepada jemaah umrah," kata Sekretaris Forum Komunikasi dan Silaturahmi Penyelenggaraan Travel Umrah dan Haji (FKS-Patuh) Jabar, Rachmat Wildan, di kantor Mazq Tour Jln. Lodaya, Rabu, 7 Oktober 2020.
Apalagi kalau rencana umrah dibuka pada 1 November mendatang, maka akan berhadapan dengan protokol kesehatan.
Baca Juga: Polresta Bandung Bekuk 6 Tersangka Curanmor
"Bila ibadah umrah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat layaknya jemaah haji tahun ini, maka akan mendongrak biaya paket umrah," ujarnya.
Dia mencontoh kewajiban tiap jemaah umrah untuk tes cepat maupun tes usap (swab) Covid-19. "Tentu untuk rapid test maupun swab biayanya ditanggung jemaah umrah," katanya.
Bahkan kalau harus ada isolasi mandiri dulu sebelum ke tanah suci akan lebih rumit lagi.
"Belum lagi dengan tiket pesawat terbang yang mengalami penyesuaian harga maupun sewa hotel yang gak bisa lagi sekamar bertiga dan berempat," ujarnya.