Network
JURNAL SOREANG – Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) yang diperingati setiap tanggal 8 Maret. Peringatan ini sebagai seruan untuk masyarakat khususnya perempuan kian memperjuangkan hak yang dimilikinya.
Sejarah Hari Perempuan Internasional dimulai pada tahun 1909, ketika Partai Sosialis Amerika menetapkan Hari Perempuan Nasional di New York pada tanggal 28 Februari, menyusul demonstrasi di seluruh kota terhadap pekerja garmen.
Tahun berikutnya, pada Kongres Internasional Perempuan Pekerja yang kedua di Kopenhagen, Denmark, pembela hak-hak perempuan bernama Clara Zetkin mengusulkan hari perempuan internasional untuk memperkuat tuntutan perempuan akan persamaan hak.
Baca Juga: Anime The Duke of Death and His Maid Musim Ketiga Akan Segera Hadir April Ini!
Perayaan Hari Perempuan Internasional pertama kali diadakan pada bulan Maret 1911, dengan tanggal resmi ditetapkan pada 8 Maret 1913.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemudian secara resmi memperingati Hari Perempuan Internasional pada tahun 1975 dan mendeklarasikan 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional pada tahun 1977, mengakuinya sebagai hari untuk merayakan hak-hak perempuan dan keharmonisan global.
Sejak itu, PBB setiap tahunnya memilih tema untuk Hari Perempuan Internasional.
Khususnya, pada tahun 1996, PBB mengumumkan tema tahunan pertamanya, 'Merayakan Masa Lalu, Merencanakan Masa Depan.'
Baca Juga: Kemenhub Buka Program MOTIS 2024, Ini Link Pendaftaran dan Syarat Ketentuannya!
Alasan dibentuknya Hari Perempuan Internasional tidak lain adalah agar perempuan diakui atas prestasi yang mereka miliki tanpa memandang perbedaan, baik kebangsaan, etnis, bahasa, budaya, ekonomi ataupun politik.
Gerakan perempuan internasional yang berkembang, yang diperkuat oleh empat konferensi perempuan global PBB, telah membantu menjadikan peringatan ini sebagai titik kumpul untuk membangun dukungan terhadap hak-hak perempuan dan partisipasi di arena politik dan ekonomi. (Winda Fadillah)***
