Bongbong Marcos Menang Karena Black Campaign, Ini Cara Relawan Capres Pemilu 2024 agar tidak Black Campaign

- 15 November 2023, 18:43 WIB
Ilustrasi Presiden Filipina, Bongbong Marcos
Ilustrasi Presiden Filipina, Bongbong Marcos /Tangkapan layar YouTube Crux/

 

 

JURNAL SOREANG - Tak hanya di Indonesia yang mengadakan Pemilu yang akan diadakan pada 2024, tapi juga Filipina mengadakan Pemilu pada 2022 yang lalu. Pemilu di Filipina itu dimenangkan oleh Ferdinand Marcos Jr sebagai presiden dan Sara Duterte sebagai wakil presiden. Hal ini sangat disayangkan oleh dunia internasional mengingat keduanya merupakan anak dari diktator Filipina yang pernah menjabat sebagai presiden, yaitu Ferdinand Marcos dan Rodrigo Duterte. Mengapa hal itu terjadi?

Sebelum masuk ke inti pembahasan, Indonesia memiliki sistem yang berbeda dengan Filipina dalam pemilu. Jika kita mencoblos salah satu capres (calon presiden), maka itu sudah termasuk wakil presidennya. Beda dengan Filipina yang saat mencoblos diberikan dua surat suara. Satu surat suara berisi capres, dan satu lembar lainnya berisi cawapres (calon wakil presiden). Jika diterapkan di Indonesia pada Pemilu 2024 nanti, bisa jadi semula Anies Baswedan punya nasib berbeda dengan pasangan cawapresnya, Muhaimin Iskandar. Bisa jadi, Anies Baswedan menjadi presiden Indonesia selanjutnya, namun Mahfud MD yang menjadi wakil presidennya. Hal ini lumrah terjadi di Filipina.

Meski diikuti Manny Pacquiao dan Lenny Robredo menjadi capres Filipina yang pemilunya diadakan pada 2022 lalu, Ferdinand Marcos Jr yang punya sapaan Bongbong Marcos yang bersaing dengan kedua nama yang disebutkan berhasil memenangkan jabatan Presiden Filipina bersama cawapres koalisi, Sara Duterte.

Baca Juga: Paling Hoki di Bulan November! Ini Daftar 5 Shio Kaya Dadakan, Cuannya Ngalir Bak Dapat Magnet Rezeki

Saat video dibuat, Bongbong Marcos berhasil meraih 31 juta suara, Lenny Robredo 14 juta suara, sedangkan Manny Pacquiao sebanyak 3 juta suara. Meski namanya tidak asing di dunia tinju, namun sayangnya dia gelagapan saat adu gagasan dengan calon presiden Filipina lainnya.

Salah satu yang berpengaruh pada kemenangan Bongbong Marcos di pemilu negara tetangga Indonesia itu adalah tim sukses yang berhasil merubah sejarah atau menbuat hoax. Hoax ini rata-rata berisi jika era ayahnya, Ferdinand Marcos adalah era keemasan Filipina meski sebenarnya ia adalah presiden Filipina yang anti kritik saat memimpin dan di eranya juga Beniqno Aquino, aktivis asal Filipina tewas ditembak. Dalam informasi yang mereka berikan, bukan hanya menghapus luka lama Ferdinand Marcos, tapi juga pembangunan era- Ferdinand Marcos selama menjadi presiden Filipina saat itu.

Postingan tersebut yang membuat banyak yang dipercaya oleh masyarakat Filipina saat itu. Bahkan kampanye hoax itu membuat popularitas Bongbong Marcos naik. Beberapa orang disana saat itu khawatir jika sejarah kelam Ferdinand Marcos dihapus karena anaknya ynag menjadi presiden Filipina.

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube Sepulang Sekolah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x