JURNAL SOREANG - Proses mendapatkan SIM di Jepang adalah tantangan yang sering dihadapi oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja atau tinggal di negara tersebut.
Sebuah SIM diperlukan untuk mengemudikan mobil atau sepeda motor di Jepang, tetapi peraturan dan persyaratan yang ketat sering membuatnya sulit diperoleh.
Artikel ini akan membahas mengapa proses mendapatkan SIM di Jepang begitu sulit, dan bagaimana hal ini mempengaruhi keputusan TKI untuk menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi.
Baca Juga: Patung Luffy di Jepang, Destinasi Wajib bagi TKI Pecinta One Piece
Peraturan dan Persyaratan yang Ketat
Jepang dikenal dengan peraturan dan persyaratan yang ketat dalam hal pengemudi. Untuk mendapatkan SIM, calon pengemudi harus melewati ujian tertulis yang memerlukan pemahaman mendalam tentang peraturan lalu lintas dan bahasa Jepang.
Setelah itu, mereka harus melewati ujian praktik, yang mencakup tes berkendara di jalan raya. Jika seorang calon pengemudi gagal dalam salah satu ujian ini, mereka harus mengulangnya, yang bisa menjadi proses yang panjang dan mahal.
Ujian tertulis adalah tahap awal dalam proses mendapatkan SIM di Jepang. Ujian ini mencakup pemahaman tentang peraturan lalu lintas, tanda-tanda jalan, dan perilaku yang diharapkan dari pengemudi.
Sebagian besar materi ujian tertulis disampaikan dalam bahasa Jepang, dan ini sering menjadi hambatan besar bagi TKI yang mungkin belum lancar berbicara bahasa Jepang.