5 Fakta di Balik Tewasnya 11 Warga AS di Israel

- 10 Oktober 2023, 21:05 WIB
Ilustrasi, 5 Fakta di Balik Tewasnya 11 Warga AS di Israel
Ilustrasi, 5 Fakta di Balik Tewasnya 11 Warga AS di Israel /Foto/WAFA

JURNAL SOREANG - Konflik antara Israel dan Hamas telah mencapai titik kritis, dan Amerika Serikat terlibat dalam situasi yang semakin memburuk. 

Pada hari Senin, Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa 11 warga Amerika tewas dalam serangan oleh Hamas di Israel, sementara ada kemungkinan bahwa lebih banyak warga Amerika menjadi sandera yang dipegang oleh Hamas. 

Dalam laporan ini, kami akan menjelaskan perkembangan terbaru dalam konflik ini, termasuk upaya Amerika Serikat untuk memfasilitasi perdamaian dan membantu Israel dalam menghadapi krisis ini. 

Baca Juga: Ini 7 Karakter Utama yang Terlibat dalam Kasus Besar di The Escape of the Seven

Kami juga akan menyampaikan latar belakang penting tentang konflik ini dan fakta-fakta mengejutkan yang terjadi dalam serangan tersebut. 

Semua ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang situasi di Israel dan Gaza, serta pentingnya mendukung perdamaian dan solusi diplomatik dalam mengatasi konflik ini.

Berikut 5 fakta menarik penting dibalik tewasnya 11 warga as di israel:

Fakta Pertama: 

Presiden Joe Biden mengumumkan pada hari Senin bahwa 11 warga Amerika tewas selama serangan oleh Hamas di Israel, dan ada kemungkinan lebih banyak warga Amerika yang menjadi sandera yang dipegang oleh Hamas.

Fakta Kedua:

- Saat ini, ada lebih banyak warga Amerika yang belum ditemukan, dan pemerintah sedang bekerja sama dengan pejabat Israel untuk mengetahui lebih lanjut tentang kesejahteraan dan keberadaan mereka, kata Biden dalam sebuah pernyataan.

- Biden mengatakan banyak warga Amerika yang tewas telah menjadikan Israel sebagai "rumah kedua" mereka dan menggambarkan kematian mereka sebagai "menghancurkan hati."

Baca Juga: DCS DPRD Dapil Banten 7 Pemilu 2024 Pilih Siapa? Cek Dulu Nama Caleg, Partai dan Nomor Urut,Jangan Asal Coblos

- Selain itu, Gedung Putih percaya bahwa kemungkinan warga Amerika termasuk di antara banyak warga sipil yang ditahan oleh Hamas, tetapi masih dalam proses konfirmasi.

- Biden mengatakan bahwa ia berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Minggu dan memberitahunya bahwa Amerika Serikat "akan terus memastikan bahwa Israel memiliki apa yang diperlukan untuk mempertahankan diri dan rakyatnya."

- Biden juga mengatakan bahwa ia telah memerintahkan timnya untuk membantu pejabat Israel dalam krisis ini, termasuk dengan berbagi intelijen dan mengirimkan ahli pemerintah.

Fakta Ketiga Latar Belakang Penting:

Pada hari Sabtu, pejuang Hamas memasuki selatan Israel dari Gaza-yang telah berada di bawah blokade ketat dan kontrol imigrasi oleh Israel selama lebih dari 15 tahun-dan melanjutkan untuk membunuh dan menyandera banyak warga sipil sementara roket diluncurkan ke negara itu, menurut laporan beberapa organisasi berita yang berada di lapangan.

Israel merespons dengan melakukan serangan udara ke Gaza, dan Menteri Pertahanan Israel mengatakan pada hari Senin bahwa Israel akan memotong semua pasokan ke Jalur Gaza sebagai bagian dari "pengepungan penuh" terhadap wilayah Palestina itu, dengan tambahan pernyataan bahwa tidak akan ada listrik, makanan, atau gas.

Setidaknya 1.200 orang telah dilaporkan tewas, dan kedua belah pihak terus menukar roket dan melakukan serangan udara. Akhir pekan ini menandai serangan paling mematikan di Israel sejak Perang Yom Kippur pada tahun 1973.

Biden dan Gedung Putih telah dengan tegas mengutuk serangan-serangan tersebut, menggambarkannya sebagai serangan yang "mengerikan," dan mengatakan bahwa "dukungan Administrasi saya terhadap keamanan Israel sangat kokoh dan tidak goyah" dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 11 Oktober 2023! Babi, Ayam, dan Anjing Selesaikan Masalah dengan Cara yang Positif

Fakta Keempat:

Pemerintahan Biden dengan cepat memberikan dukungannya kepada Israel. Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengumumkan pada hari Minggu bahwa dia memerintahkan USS Gerald R. Ford, kapal induk paling canggih Angkatan Laut AS, untuk berlayar ke Mediterania timur dan siap membantu Israel.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Matt Miller mengatakan gelombang pertama pengiriman militer dari AS sejak serangan itu dikirim ke Israel pada hari Minggu, dan diperkirakan akan tiba “dalam beberapa hari mendatang.”

Biden dilaporkan berencana untuk mengadakan panggilan telepon pada Senin sore dengan para pemimpin dari Inggris, Jerman, Perancis, dan Italia, yang terdiri dari kelompok pengambil keputusan, untuk membahas tanggapan terkoordinasi terhadap serangan tersebut, CNN melaporkan, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya.

Fakta Kelima Mengejutkan:

Salah satu tempat yang pertama kali diserang oleh Hamas pada hari Sabtu adalah sebuah konser luar ruangan dan pesta tari di dekat perbatasan Israel-Gaza.

Banyak pengunjung pesta tersebut menjadi sandera. Tim penyelamat menemukan 260 mayat di lokasi festival tersebut, dan diperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat, seperti yang diberitakan oleh ZAKA, sebuah organisasi penyelamatan dan pemulihan non-pemerintah Israel, kepada beberapa media pada hari Minggu.

Semoga informasi ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang situasi di Israel dan Gaza. Harap diingat untuk selalu mendukung perdamaian dan solusi diplomatik dalam konflik semacam ini.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: Forbes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah