Sebelum berangkat ke New York, Muhammad Rifat Al Banna, salah satu perwakilan ulama, menjelaskan bahwa mereka telah melewati proses seleksi yang panjang, termasuk pemahaman wawasan kebangsaan.
"Selama enam bulan menjadi imam delegasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tugas kami adalah menjadi imam masjid, memberikan khotbah, mengajar ngaji, dan bertemu dengan teman-teman lintas agama. Di sana, kami akan memperkenalkan Islam di Indonesia dengan baik," ucapnya.
Baca Juga: Cek DCS Caleg DPRD Dapil Bandung 7 untuk Pemilu 2024, Ini Daftarnya Berdasarkan Data KPU
Rifat juga menyebut pertemuan tersebut sebagai momentum untuk mengubah pandangan orang lain terhadap Islam yang sering dianggap radikal.
"Kita harus meluruskan pandangan orang Barat bahwa Islam itu radikal dengan berdiskusi bersama mereka. Persiapan kami meliputi tilawah Al-Qur'an, teks-teks untuk khotbah, serta literasi lain yang berkaitan dengan toleransi agama," jelas Rifat.
Program English for Ulama yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat bukan hanya bertujuan untuk mengasah keterampilan bahasa para ulama, tetapi juga untuk mengalunkan keindahan Islam di Indonesia, terutama di Jawa Barat, yang dikenal sebagai daerah yang ramah, toleran, dan menghargai perbedaan.
Baca Juga: Pemkot Bandung Gelar Program Buruan Sae: Hidupkan Potensi Ekonomi, Sosial, dan Budaya
Pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah mengirim lima ulama ke berbagai kota di Eropa untuk menyebarkan pesan-pesan tentang keindahan Islam di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.***