JURNAL SOREANG - Nasib anak-anak yang masih belajar di bangku sekolah di Kongo Timur sangat disayangkan karena mereka banyak putus sekolah hal ini dampak dari konflik bersenjata.
Melansir dari, UNICEF dalam laporannya, sejak Januari 2022, sekitar 2.100 sekolah di Kongo Timur harus ditutup karena konflik bersenjata.
Reuters melaporkan, Thomas Tumusifu Buregeya berharap dia masih belajar di bangku sekolah untuk persiapan ujian.
Sayangnya dia harus bekerja serabutan lagi di kamp orang, sebagaimana dilansir Jurnal Soreang dari laman Antara Rabu 12 April 2023.
Thomas, terlantar di Kongo bagian timur demi menyambung hidup, setelah sebuah pemberontakan mengusik hidupnya.
Diketahui, Buregeya dan keluarganya kabur dari kota Kimbumba pada Oktober lalu, ketika M23, kelompok pemberontak, melancarkan aksi kekerasan.