Di awal pertemuan dengan Wang, Putin mengatakan kerja sama antara Rusia dan China "sangat penting untuk menstabilkan situasi internasional".
Ketika Kremlin melancarkan invasinya ke Ukraina, itu dirancang untuk menjadi penaklukan cepat yang mengarah ke kapitulasi dan pemasangan rezim pro-Rusia.
Sejak itu, Rusia terpaksa menyerah tetapi terus melakukan rentetan serangan drone dan rudal, sementara jumlah korban militer dan sipil terus meningkat.
Berbagai sumber Barat memperkirakan konflik tersebut telah menyebabkan 150.000 korban di setiap pihak.
Perjuangan tanpa henti Moskow untuk merebut kota Bakhmut juga mengungkap ketegangan antara militer Rusia dan kelompok tentara bayaran Wagner.
Pemimpin kelompok itu, Yevgeny Prigozhin, pada hari Rabu mendesak Rusia untuk menekan tentara reguler negara itu agar berbagi amunisi dengan para pejuangnya di Ukraina.
Sekutu Putin berusia 61 tahun itu telah terlibat dalam perebutan kekuasaan yang pahit dengan kementerian pertahanan selama berbulan-bulan ketika pasukannya menjadi ujung tombak serangan ke kota-kota di Ukraina timur.