JURNAL SOREANG-Turki pada hari Minggu (19 Februari) mengatakan upaya penyelamatan setelah gempa dahsyat minggu lalu telah berakhir.
Kecuali dua provinsi, saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan bantuan kemanusiaan baru senilai US$100 juta atau sekitar 1,5 triliun rupiah.
Gempa berkekuatan 7,8 yang melanda Turki tenggara dan Suriah utara pada 6 Februari telah menewaskan lebih dari 45.000 orang, dengan kemungkinan menemukan korban selamat dua minggu di tempat yang sangat jauh.
Kepala badan bencana Turki Yunus Sezer pada hari Minggu mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan telah diselesaikan di semua provinsi selain Hatay dan Kahramanmaras, pusat gempa.
Mereka melanjutkan di sekitar 40 gedung di provinsi pada hari ke-14, kata Sezer, tetapi dia memperkirakan jumlahnya akan turun pada minggu malam.
Kepala badan tersebut juga mengatakan jumlah kematian Turki telah meningkat menjadi 40.689.
Blinken juga bertemu dengan anggota kelompok penyelamat White Helmets, yang beroperasi di daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah, dan membahas upaya bantuan di sana.
Penghentian operasi penyelamatan terjadi saat Blinken tiba di Turki untuk menunjukkan solidaritas dengan sekutu NATO dan mengumumkan paket bantuan baru senilai US$100 juta.