Selimut Hidup Karya Seniman Kulit Hitam Athena, Mengisahkan Sejarah Spiritual yang Luhung

- 11 Februari 2023, 20:24 WIB
Seniman Kulit Hitam Athena, Mengisahkan Sejarah Spiritual
Seniman Kulit Hitam Athena, Mengisahkan Sejarah Spiritual /Dokumentasi dari Museum of Fine Art/

 

JURNAL SOREANG - Dilansir dari National Geographic, foto Harriet Powers yang tidak bertanggal ini adalah satu-satunya yang terkonfirmasi. The Bible Quilt miliknya menarik banyak pengagum ketika dipajang di sebuah pameran pada tahun 1895. Salah satunya adalah Lorene Curtis Diver, yang ingin tahu lebih banyak tentang artisnya. Dia melacak Powers dan menulis surat kepadanya. Tanggapan Powers berisi daftar selimut lain yang pernah dia buat,

“Pada tahun 1872 saya membuat selimut dari 4 ribu dan 50 berlian, pada tahun 1887 saya mewakili selimut bintang di asosiasi pameran berwarna Athena, saya menyusun selimut dari Perjamuan Tuhan dari Perjanjian Baru. 2 ribu 500 berlian.” Ungkap Harriet Powers dalam balasan suratnya kepada Lorene.

Nasib selimut lain ini tidak diketahui, dan keberadaannya terus menggiurkan para sejarawan seni.

Baca Juga: Rajab 2023: Deretan 5 Cara Unik Peringati Isra Miraj di Sejumlah Wilayah Nusantara, Nomor 3 Jarang Diketahui!

Dalam foto berbintik-bintik usia itu, tatapan wanita itu langsung. Tangannya, kuat, dengan jari-jari yang panjang dan meruncing, memegang secarik kain. Dia memakai celemek. Pandangan yang lebih dekat mengungkapkan itu lebih dari sekadar ikon domestik yang sederhana. Ini adalah pernyataan artistik. Bahannya biasa saja, katun murah, dihiasi oleh pinggiran bergerigi yang luar biasa dan taburan sinar matahari yang besar. Sinar matahari menggemakan dua selimut akhir abad ke-19 yang dibuat juga oleh pemakai celemek itu, Harriet Powers, seorang wanita Afrika-Amerika dari Athena, Georgia. Terlahir sebagai budak, Powers akan melampaui itu untuk mengekspresikan visinya yang kuat dan kreatif dalam kotak-kotak kain yang dijahit.

Visinya muncul dalam selimut, yang dikenal sebagai Selimut Bergambar, dalam koleksi Museum Seni Rupa (MFA), Boston. Karya besarnya yang masih ada, yang dikenal sebagai Bible Quilt, yang dapat ditemukan di Smithsonian National Museum of American History. Keduanya dibuat pada akhir abad ke-19. Pembuatan selimut tidak berasal dari Amerika Serikat, namun memiliki koneksi dengan Amerika yang cukup kuat.

Selimut ini praktis dan artistik, seringkali sangat pribadi dan mencerminkan seniman itu sendiri. Selimut applique, kain katun yang diwarnai dan dicetak yang diaplikasikan pada kapas. Selimut dibagi menjadi lima belas persegi panjang bergambar. Terdiri dari potongan krem, merah muda, ungu muda, oranye, merah tua, abu-abu-hijau dan nuansa kapas biru.

Baca Juga: Tes IQ: Cari Tahu Penyesalan dalam Hidup Anda dengan Memilih Bunga Favorit! Penasaran?

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: National Geographic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x