Warga Jepang Protes, Biaya Pemakaman Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe Capai Lebih dari Rp170 Miliar

- 21 September 2022, 20:24 WIB
Warga Jepang protes lantaran biaya pemakaman mantan Perdana Menteri Shinzzo Abe menelan nilai fantastis di tengah ekonomi lesu.
Warga Jepang protes lantaran biaya pemakaman mantan Perdana Menteri Shinzzo Abe menelan nilai fantastis di tengah ekonomi lesu. /Reuters/Kim Kyung-Hoon/

 

JURNAL SOREANG – Warga Jepang dibuat terkejut dengan biaya pemakaman mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Pasalnya, biaya pemakaman mantan Perdana Menteri jepang, Shinzo Abe disebut-sebut menelan biaya sekira 1,65 miliar yen atau lebih dari Rp170 milar.

Terkait biaya pemakaman mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, sontak membuat warga Jepang buka suara.

Baca Juga: Gandeng Prancis, Menkominfo Siap Tingkatkan Keamanan Siber Indonesia di Tengah Ancaman Hacker Bjorka

Sejumlah pihak menilai biaya pemakaman mantan Perdana Menteri Shinzo Abe sanagt tinggi.

Bahkan saat ini pertumbuhan ekonomi di Jepang menyulitkan warga kalangan bawah di negara tersebut.

Bahkan tak sedikit pihak yang memprotes hal tersebut di tengah kondisi ekonomi Jepang yang seperti sekarang ini.

Baca Juga: Terbaru! Rincian Lengkap Harga Emas Antam 21 September 2022 Hari Ini, Jadi Rp937 Ribu per Gram

Berdasarkan informasi, biaya pemakaman mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe yang menelan 1,65 miliar yen atau lebij dari Rp170 miliar tersebut digunakan untuk serangkaian resepsi dan keamana.

Sebelumnya, Shinzo Abe tewas dalam sebuah pembunuhan yang seharisnya jadi momentum ulat tahun ke-68 pada 8 Juli 2022 lalu.

Berita tersebut secara singkat menyebar di berbagai platform media sosial.
Warga Jepang pun terkejut dengan kasus pembunuhan terhadap Shinzo Abe.

Baca Juga: 6 Idol Kpop yang Memiliki Kulit Eksotis dan Terkenal dengan Aura yang Sexy!

Namun, warga setempat dibuat geram dengan biaya pemakaman mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang dinilai sanagt tinggi.

Aksi protes pun dilakukan warga, bahkan seorang laki-laki dilaporkan nekat melakukan aksi membakar diri di dekat kantor Perdana Menteri Jepang.

Peristiwa itu terjadi Rabu, 21 September 2022 hari ini, waktu setempat.

Laki-laki tersebut mengalami luka bakar pada sekuru tubuhnya dan langsung dilarikan ke rumah sakit setempat.

Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Ayam, Anjing, Babi Hari Ini, Mungkin Akan Sibuk di Tempat Kerja

Tidak hanya itu, petugas yang menolongnya pun mengalami luka.

Identitas laki-laki yang nekat membakar diri tersebut tidak dipublikasikan, melainkan hanya disebutkan berusia 70 tahun.

Surat soal pemakaman mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pun ditemukan dan diduga ditulis oleh laki-laki tersebut.

Bahkan kepada pihak kepolisian setempat ia mengaku memang sengaja menyiram diri dengan bensin lalu membakarnya.

Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet Hari Ini, Hati-Hati dengan Apa Dikatakan atau Tulis

“Saya mendengar pihak kepolisian telah menemukan seorang laki-laki, yang mengalami luka bakar dekat kantor pemerintahan.

Kepolisian sedang menginvestigasi kasus ini,” kata Kepala Sekertaris Kabinet Hirokazu Matsuno, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari reuters pada Rabu, 21 September 2022.

Pemakaman Shinzo Abe akan digelar pada 27 September 2022 mendatang secara kenegaraan.

Baca Juga: Jadwal Tayang Drama Korea Love in Contract Eps 1-16, Dibintangi Park Min Young, Go Kyung Pyo dan Kim Jae Young

Fakta mencengangkan pun mencuat di Jepang, bahwa mereka yang menentang acara pemakaman Shinzo Abe bertambah setelah terungkap kematiannya.

Disebutkan bahwa ada kaitannya dengan Partai Liberal Demokrat dengan Gereja Unifikasi yang kontroversi, di mana Shinzo Abe menjadi anggota kuat di Gereja Unifikasi tersebut.

Selanjutnya, berdasarkan pengakuan pelaku penembakan Shinzo , ia mengatakan Gereja Unifikasi telah membuat ibunya bangkrut.

Namun hingga saat ini pihak pemerintahan Jepang tidak menjelaskan secara rinci terkait Gereja Unifikasi yang dikenal kontroversial di negara tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah