Dalam pemberontakan tersebut, melahirkan seorang wanita yang sejatinya sangat pemberani untuk membela kaumnya, yakni bernama Nangeli.
Nageli tidak menuruti peraturan yang diharuskan oleh Raja, dia kemana-mana dengan menutupi payudaranya.
Terkait hal tersebut, sampailah kepada pihal yang berwenang kala itu, akhirnya Nangeli sebdiri diberikan peringatan.
Namun Nangeli sendiri menolak peringatan yang diberikan Raja kepadanya, termasuk membayar pajak terkait payudara.
Sebagai informasi, guna menentukan besaran pajak payudara, pihak penguasa saat ini, mengukurnya dengan tangan kosong, alias langsung disentuh.
Namun yang ada sebaliknya, Nangeli bukannya membayar pajak, konon ia malahan memotongnya dan memberikan potongan payudaranya ke petugas pajak.
Baca Juga: Wanita Wajib Paham! Tanpa Sengaja, 5 Posisi Ini Bisa Mengundang Syahwat Lelaki, Apa Saja?
Hal tersebut dilakukan oleh Nangeli sebagai bentuk aksi protes terhadap pemungutan pajak payudara.