Nasida Ria Semarang, Grup Nasyid yang Bawakan Lagu Perdamaian di Jerman, Simak Sejarahnya

- 21 Juni 2022, 18:51 WIB
Bikin Bangga! Nasida Ria Tampil di Documenta Fifteen 2022 Jerman
Bikin Bangga! Nasida Ria Tampil di Documenta Fifteen 2022 Jerman /TikTok

JURNAL SOREANG - Nasida Ria Semarang grup Nasyid ini menjadi viral lantaran tampil di Jerman membawakan lagu perdamaian.

Video Nasida Ria Semarang sedang tampil di Jerman, sangat meriah, terlihat warga Jerman menari bahagia dengan lagu yang dibawakan Nasida Ria.

Tampilnya grup Nasyid Nasida Ria di Jerman ini bisa dibilang sangat jarang, dan menjadi suatu prestasi tersendiri.

Bahwa saat ini masih ada grup nasyid, yang bahkan bisa tampil di Jerman, yang minoritas muslim.

Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Ayam, Anjing, Babi Hari Ini, Jauhkan Diri Memikirkan Hal-Hal Negatif

Nasida Ria dibentuk di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 1975 oleh HM Zain, seorang guru qira'at.

Zain sebelumnya berpengalaman dengan kelompok campur Assabab.

Zain mengumpulkan sembilan siswinya untuk menjadi band: Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain.

Grup ini awalnya hanya menggunakan rebana sebagai alat musik.

Baca Juga: JURNAL HAJI 2022: Kini Jemaah Haji Dapat Layanan Tiga Kali Makan Sehari, Kemenag Perkuat Petugas Katering

Nantinya, Wali Kota Semarang Iman Soeparto Tjakrajoeda, yang juga merupakan penggemar mereka, menyumbangkan suatu organ untuk membantu Nasida Ria, dan juga memperlancar pelajaran musik mereka.

Mereka kemudian hari mendapatkan gitar bas, biola, dan gitar.

Album debut Nasida Ria, Alabaladil Makabul, dibuat tiga tahun kemudian dan dipasarkan oleh Ira Puspita Records.

Lagu mereka berdasarkan dakwah dan menarik ilham dari musik Arab.

Baca Juga: JURNAL HAJI 2022: Kini Jemaah Haji Dapat Layanan Tiga Kali Makan Sehari, Kemenag Perkuat Petugas Katering

Tiga album mereka berikutnya menggunakan tema yang sama dan banyak berbahas Arab.[

Setelah saran dari kyai Ahmad Buchori Masruri bahwa lagu mereka akan lebih efektif jika semuanya berbahasa Indonesia, gaya Nasida Ria diubah; Masruri juga menulis lagu untuk mereka dengan nama samaran Abu Ali Haidar.

Gaya Nasida Ria yang baru ternyata popular, dengan beberapa lagu mereka seperti "Pengantin Baru", "Tahun 2000", "Jilbab Putih", "Anakku", dan "Kota Santri", banyak diputar di radio, baik di pedesaan maupun kota.

Mereka juga muncul di telivisi nasional dan melakukan tur di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD dan Fakutas Teknik Untirta Banten Jalin Kerja Sama, Ini Bentuknya

Pada tahun Nasida Ria mengadakan konser di Malaysia untuk merayakan Tahun Baru Islam pada tanggal 1 Muharram.

Enam tahun kemudian, mereka diundang ke Berlin, Jerman untuk bermain di Die Garten des Islam (Pameran Budaya Islam) oleh Haus der Kulturen der Welt.

Pada bulan Juli 1996, mereka kembali ke Jerman untuk Festival Heimatklange, dengan acara di Berlin, Mülheim, dan Düsseldorf.

Setelah tahun 2000, Nasida Ria lebih jarang suksesnya. Beberapa anggota diganti karena telah meninggal atau keluar dari band.

Nasida Ria sekarang dimarkaskan di Semarang. Manajernya adalah Choliq Zain, anak dari HM Zain.***

Editor: Desi Nurhayati

Sumber: You Tube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah