Kunjungan Kate Middleton dan Pangeran William Tuai Protes Negara Persemakmuran Jamaika, Bahama dan Belize

- 3 April 2022, 14:59 WIB
Pangeran Willian dan Kate Middleton di Belize  /instagram/@TheRoyalFamily
Pangeran Willian dan Kate Middleton di Belize /instagram/@TheRoyalFamily /

JURNAL SOREANG - Kate Middleton tampil elegan saat perjalanan ke Karibia bersama Pangeran William dengan gaya klasiknya, dan sempatkan diri ke kediaman resmi Gubernur Jenderal Jamaika, Sir Patrick Allen.

Sebuah anggukan yang tidak begitu jelas untuk mendiang ibu mertuanya Putri Diana, yang mengenakan gaun yang sangat mirip berkali-kali selama waktunya sebagai seorang bangsawan.

Gaun Taffeta berwarna hijau tua milik mendiang Putri Diana yang dirancang oleh Graham Wren dari Nettie Vogues yang pernah dipakai oleh Diana semasa hidupnya dipakai untuk potret pertunangan resminya dengan Pangeran Charles dan sekarang gaun yang Kate pakai dengan menampilkan pinggang yang diikat dan rok tulle.

Baca Juga: Hanya Angan-Angan, Teori Aneh yang Bisa Membawa Italia Lolos ke Piala Dunia 2022

Kunjungan resmi Kate dan William ke Karibia telah mendapat reaksi keras dari penduduk setempat yang memprotes sejarah kolonialisme Inggris. Tiga negara yang dikunjungi oleh Kate dan William antara lain; Jamaika, Bahama, dan Belize.

Ketiga negara itu masih merupakan bekas jajahan Inggris dimana Ratu Elizabeth II sebagai kepala pemerintahan negara.

Tahun lalu, Barbados telah melepaskan diri dari persemakmuran Inggris kemudian memilih presiden pertamanya beserta Perdana Menteri Jamaika bernama Andrew Holness. Tiga negara yang telah mereka kunjungi itu mengungkapkan bahwa ingin ikuti jejaknya seperti Barbados.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Pensiun di Timnas Portugal! Inilah 5 Pemain Yang Digadang-Gadang Sebagai Gantinya

"Jamaika adalah negara yang sangat bebas dan liberal dan orang-orangnya sangat ekspresif — dan saya yakin Anda akan melihat berbagai ekspresi," kata Holness kepada Kate dan William.

Meski menuai protes yang menyerukan pemulihan atas perbudakan di Kingston, Holness lanjut menyampaikan,

"Ada masalah di sini, yang seperti yang Anda tahu, belum terselesaikan, tetapi kehadiran Anda memberi kami kesempatan untuk menempatkan masalah itu dalam tanda kutip, untuk menjadi yang terdepan dan utama serta ditangani sebaik mungkin. Meskipun Jamaika sebagai bekas jajahan Inggris, namun kami bangga dengan sejarah dan apa yang telah kami capai. Kami terus maju dan kami bermaksud untuk ... memenuhi ambisi dan takdir kami yang sebenarnya untuk menjadi negara yang mandiri, maju, dan sejahtera.".***

Editor: Handri

Sumber: People


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah