Sejarah Ukraina: Berawal dari Kyevan Rus Hingga Revolusi Oranye setelah Ukraina Berdiri pada Tahun 1991

- 27 Februari 2022, 17:10 WIB
Sejarah Ukraina berawal dari Kyievan Rus dengan ibu kota Kyif/Matti/Pexels
Sejarah Ukraina berawal dari Kyievan Rus dengan ibu kota Kyif/Matti/Pexels /Matti/Pexels/

JURNAL SOREANG - Sejarah Ukraina berawal dari Kyievan Rus dengan ibu kota Kyif setelah invasi Golden Horde setelah pertengahan abad ke-14 Ukraina telah jatuh di bawah kekuasaan beberapa negara tetangga.

Sementara Ukraina sebagian besar diduduki negara Moskow menjadi musuh yang kuat

Namun banyak orang Ukraina menjadi Cossack membentuk negara bagian di wilayah itu dan membangun pasukan sukarelawan yang kuat.

Baca Juga: Sejarah Ukraina: Perang Politik dan Perdagangan Gas Alam Ukraina Setelah Korupsi Presiden ke-2

Segera Ukraina menemukan dirinya terbagi antara Kekaisaran Rusia dan Habsburg Austria tetapi semangat Cossack tetap ada.

Saat Ukraina berjuang untuk kemerdekaan mereka yang akhirnya mereka peroleh pada tahun 1918.

Kemudian Bolshevik Rusia memasang pemerintahan mereka menggunakan kekuatan militer Ukraina menjadi Republik Sosialis Soviet Ukraina.

Baca Juga: Doni Salmanan Menghilang, Ke mana kah Crazy Rich Bandung yang diduga Afiliator Binary Option ini?

untuk menekan Ukraina pemerintah baru melakukan penyitaan massal makanan di Ukraina yang dikenal sebagai Holodomor.

Jutaan orang Ukraina mati kelaparan.

Meskipun tetap berada di koloni yang tertekan di dalam Uni Soviet, bangsa Ukraina telah bertahan dan hidup lebih lama dari Uni itu sendiri.

Baca Juga: Keren! Bantu Warga di Tengah Pandemi Covid 19, Komunitas Panyadapride Solokanjeruk Buka Warung Gratis

Pada tahun 1991 Ukraina telah menyatakan kemerdekaan resminya lagi.

Pada tahun 2004 Revolusi Oranye terjadi, ratusan ribu pengunjuk rasa tumbuh yang disebabkan oleh lobi pro-Rusia selama pemilihan presiden.

Meskipun beberapa kemajuan tekanan politik di dalam Ukraina dan pengaruh Rusia yang kuat berlanjut, Ukraina mengalami stagnasi ekonomi.

Baca Juga: Diberi Uang Jajan 2 Miliar, Begini Kehidupan Vanessa Khong Pacar Indra Kenz Affiliator Binary Option

Pada tahun 2013 presiden pro-Rusia Yanukovych menolak untuk menandatangani perjanjian asosiasi eropa yang telah menyebabkan protes di seluruh negara bagian.

Pemerintah berusaha untuk menutup protes dengan kekerasan tetapi masyarakat tidak menyerah.

Protes berubah menjadi revolusi martabat. Pendukung revolusi diancam, dianiaya, dan dibunuh.

Baca Juga: 5 Negara Yang Paling Sering Tampil di Piala Dunia, Apakah Italia dan Portugal Termasuk?

Pemerintah, polisi anti huru hara dan preman membunuh lebih dari seratus pengunjuk rasa.

Pemerintah sementara dibentuk di Ukraina dan pemilihan presiden baru dijadwalkan Mei 2014.

Pemilihan presiden ini diikuti oleh pemilihan parlemen di musim gugur.

Baca Juga: Pelatih Persija Jakarta Sembuh, Netizen: Tanda Bahaya bagi Persib Bandung

Sementara itu Rusia telah memulai operasi khusus untuk mencaplok Krimea.

Pada 27 Februari tentara Rusia menduduki semenanjung, pada 16 Maret pemerintah lokal pro-Rusia baru melakukan referendum ilegal.

Dua hari kemudian Rusia secara resmi memasukkan Krimea sebagai dua subjek federalnya.

Baca Juga: Pelatih Persija Jakarta Sembuh, Netizen: Tanda Bahaya bagi Persib Bandung

Banyak dari Tatar Krimea dan Ukraina yang menentang telah ditangkap dan dipenjarakan atau dibunuh.

Lebih dari 100 orang menjadi tahanan politik, sementara Rusia juga menghasut dan mensponsori protes anti-pemerintah di bagian timur dari Ukraina.

Musim semi tahun 2014 separatis yang didukung rusia dan pasukan reguler Rusia berusaha untuk menduduki seluruh tenggara Ukraina.

Baca Juga: Andai Tanpa Eriksen, Timnas Denmark Punya Wonderkid Potensial Satu ini untuk Piala Dunia 2022 Nanti

Angkatan bersenjata Ukraina melawan untuk menghentikan separatis yang didukung Rusia.

Tentara Reguler Rusia menduduki seluruh wilayah pada tanggal 5 September 2014.

Perjanjian Minsk telah ditandatangani antara Ukraina dan Rusia.

Baca Juga: Akibat Konflik Rusia dan Ukraina, Roman Abramovich Menyerahkan Pengurusan Chelsea ke Yayasan Amal

Dua Republik separatis itu menerapkan gencatan senjata langsung yang kemudian telah gagal.

Lebih dari 13.000 orang telah tewas hingga saat ini meskipun aneksasi Krimea dan perang di wilayah Donbass konflik telah secara langsung mempengaruhi kurang dari 10 persen wilayah Ukraina.

Industri TI Ukraina di sektor pertanian sedang booming seiring kemajuan negara menuju integrasi Eropa.***

Editor: Handri

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah