Pangeran Charles menggambarkan istrinya sebagai dukungan teguh karena pasangan itu berusaha bersama untuk melayani dan mendukung Yang Mulia dan orang-orang di komunitasnya.
Ketika dia menikahi Camilla pada tahun 2005, ajudan kerajaan bersikeras bahwa Camilla tidak ingin menjadi ratu.
Hal itu terlihat sebagai pengakuan bahwa publik sulit menerima istri baru Charles, setelah perselingkuhan mereka dan perceraiannya dengan Putri Diana.
Secara teknis, Camilla akan menjadi Ratu ketika Charles naik takhta, dan hanya undang-undang yang mencegahnya.
Tetapi Ratu Elizabeth ll yang sudah lama menjabat sekarang telah menutup masalah ini dalam sebuah langkah yang terlihat untuk membantu membuat awal pemerintahan putranya sebebas mungkin dari masalah.
Keputusan tersebut berdasarkan penilaian Ratu terhadap Camilla.
Selama 17 tahun terakhir Ratu telah melihat bahwa Camilla telah menjalani kehidupan kerajaan, telah menjadi pendukung utama putranya Pangeran Wales.***