Biadab! Dibayar Rp58 Ribu Sekali 'Main', Pria Pengidap HIV Ini Meniduri Ratusan Wanita Termasuk Remaja

- 27 Januari 2022, 21:23 WIB
Ilustrasi korban pelecehan. Biadab! Dibayar Rp58 Ribu Sekali 'Main', Pria Pengidap HIV Ini Meniduri Ratusan Wanita Termasuk Remaja
Ilustrasi korban pelecehan. Biadab! Dibayar Rp58 Ribu Sekali 'Main', Pria Pengidap HIV Ini Meniduri Ratusan Wanita Termasuk Remaja / Pexels/Rodane Production/

 

JURNAL SOREANG - Seorang pria di Malawi, Eric Aniva ditangkap oleh otoritas setempat karena telah meniduri remaja di bawah umur.

Namun tak hanya itu, Eric juga ternyata sudah meniduri ratusan perempuan dan bukan sebatas atas keinginan atau nafsu pribadi.

Yang mengagetkan, Eric ternyata dibayar untuk meniduri para perempuan itu, sebagai bentuk ritual adat salah satu suku di negaranya.

Baca Juga: Awas, Menstruasi Lebih Awal Itu Indikator tak Sehat, Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

eric dibayar sekitar Rp58 ribu untuk setiap wanita yang ia tiduri.

Dikutip dari The Suns melalui zonabanten.com, kasus ini terjadi pada 2016 lalu.

Dalam persidangan Eric Aniva mengaku sudah meniduri sebanyak 104 wanita, beberapa di antaranya masih remaja berusia belasan tahun.

Baca Juga: Meski Mendapat Serangan Rudal, Piala Dunia Antarklub Tetap Akan Dilangsungkan di Abu Dhabi

Eric Aniva melakukan hubungan seks tanpa kondom, dan belakangan terungkap ternyata dia telah menderita positif HIV.

Dia mengaku diam soal penyakit menular seksual itu ketika disewa oleh keluarga para wanita untuk melakukan inisiasi seksual.

Eric Aniva mendapatkan bayaran 3 poundsterling setiap berhubungan seks. Nilai itu saat ini setara dengan Rp58.000.

Baca Juga: Gadis 19 Tahun ini Berhasil Melelang Keperawanannya Seharga Rp56 Miliar kepada Pengusaha Arab di Abu Dhabi

Hubungan seks itu dilakukan sebagai 'ritual pembersihan', dan mengklaim para wanita tersebut merasa bangga memberitahunya pada orang lain.

Ritual pembersihan seksual merupakan praktik umum di Malawi selatan. Para wanita diharuskan berpartisipasi dalam hidup mereka.

Gadis-gadis muda dikirim ke 'kamp inisiasi' oleh keluarga mereka sebelum pubertas, di mana mereka diajari cara berhubungan seks.

Baca Juga: Aneh! Di Kenya Ada Tradisi Unik Pembersihan Area Seksual Wanita, Kok Bisa? Ternyata Begini Alasannya

Mereka dipaksa melakukan tindakan itu selama tiga hari setelah menstruasi pertama untuk menghindari infeksi dengan orang tua atau masyarakat.

Penggunaan kondom dilarang dalam tradisi tersebut. Pria yang melakukannya disebut 'hyena', dipercaya bebas penyakit karena 'moral baik' mereka

Terlepas dari tradisi lokal, Presiden Malawi saat itu, Peter Mutharika telah turun tangan.

Baca Juga: Keren! Ternyata 2 Perempuan Hebat Ini, Berada Dibalik Pengangkatan Maha Patih Gajah Mada

Dia memerintahkan polisi untuk menyelidiki dan menuntut Eric Aniva atas pengakuannya dalam kasus tersebut.

"Praktik-praktik mengerikan ini, meskipun dilakukan oleh beberapa orang, juga menodai citra seluruh bangsa Malawi secara internasional dan membawa aib bagi kita semua," kata presiden.

Juru Bicara Kepresidenan saat itu, Mgeme Kalilani juga menegaskan perintah presiden dalam kasus tersebut.

Baca Juga: Keren! Ternyata 2 Perempuan Hebat Ini, Berada Dibalik Pengangkatan Maha Patih Gajah Mada

"Sementara kita harus mempromosikan nilai-nilai budaya positif dan sosialisasi positif kepada anak-anak kita," ucapnya.

"Presiden mengatakan praktik budaya dan tradisional yang berbahaya tidak dapat diterima di negara ini," ujar Mgeme Kalilani.

Namun, dalam persidangan Eric Aniva, tidak ada satu wanita pun yang datang untuk bersaksi melawannya.

Baca Juga: Tak terduga! Ternyata Beginilah Sikap Raja Ke-2 Majapahit Menurut Kitab Pararaton

Dia akhirnya dituduh terlibat dalam 'praktik budaya yang berbahaya' di bawah Undang-Undang Kesetaraan Gender Malawi.

Tuduhannya Karena berhubungan seks dengan seorang janda yang baru berduka. Dua wanita bersaksi untuk kasus tersebut.

Salah satu wanita mengklaim cobaan beratnya terjadi sebelum praktik itu dilarang. Sedang yang lain mengaku sempat melarikan diri sebelumnya.

Baca Juga: Waduh! 7 Fakta Pasar Gypsy yang Menjual Gadis Perawan untuk Dijadikan Istri di Bulgaria, Begini Prosesnya

Atas kasus tersebut, Eric Aniva diancam hukuman lima tahun penjara. Namun, banyak masyarakat Malawi meminta hukumannya jauh lebih berat.

"Bagaimana seseorang dengan status ini dapat melakukan apa yang dia lakukan?" ucap Pastor Paul Mzimu di rumah sakit yang merawat penderita HIV di Blantyre, salah satu kota terbesar di Malawi.

"Saya pikir pria ini adalah iblis; serakah dan egois. Jika saya bisa menghakiminya, saya akan memberinya hukuman mati atau penjara seumur hidup," ujarnya.

"Dia HIV-positif dan dia sekarang telah memberikan HIV kepada wanita yang tidak bersalah. Dia harus mati di penjara," kata seorang ibu bernama Memory Lakson pula.(Adela Eka Putra Marza/zonabanten.com).***

Editor: Handri

Sumber: zonabanten.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah