Bahkan komunitas etnis Kalash sendiri menegaskan bahwa informasi tersebut merupakan pencemaran nama baik mereka.
Baca Juga: 8 Tim yang Lolos ke Perempat Final Piala Afrika 2022 Berikut Jadwal Pertandingannya
Untuk melawan hoaks tersebut, orang-orang Kalash bahkan menerapkan larangan keras kepada wisatawan, agar tidak mengambil foto atau video tanpa permisi.
Larangan lebih keras bahkan disertai sanksi tegas untuk mereka yang datang dan melecehkan wanita Kalash.
Terlepas dari isu hoaks tersebut, pemukiman etnis Kalash sendiri tetap menjadi sebuah destinasi wisata yang menarik.
Baca Juga: Jangan Tergesa-gesa, Ramalan Shio Kuda, Kambing,dan Monyet, Kamis 27 Januari 2022
Selain para wanitanya yang cantik serta bewarna mata dan pakaian unik, etnis tersebut memiliki berbagai tradisi yang tak bisa ditemukan di belahan dunia lain.
Salah satunya adalah tradisi Surridge Agik, yaitu mengamati bulan di waktu tertentu.
Tradisi tersebut bahkan sudah dijadikan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 2018 lalu.***