JURNAL SOREANG - Selain tamu boleh mencicipi istri pemilik rumah, terdapat satu tren di Negara ini yang mengejutkan, yaitu bertukar pasangan.
Negara yang dimaksud adalah Kenya, sebuah negara yang terletak di kawasan Afrika Timur yang berbatasan langsung dengan Ethiopia di utara.
Tren Bertukar pasangan ini tentu mengejutkan. Tren ini marak dilakukan di generasi baru (milenial) yang melihat kebutuhan akan kegembiraan di tempat tidur.
Namun faktanya ini dilakukan atas dasar suka sama suka (menguntungkan). Kedua pasangan setuju untuk saling bertukar.
Jadi tidak ada kecurangan di sini. Ini hanya hubungan tanpa pamrih, itu juga dikenal sebagai Swinging.
Kabarnya di Kenya, Aktivitas swinging ini sedang marak dilakukan. Sebagian besar pasangan muda dan menengahlah yang merasa perlu melakukan hal ini.
Baca Juga: Usai Gelar Pernikahan Mewah Bertabur Berlian untuk Sang Putri, Sultan Hassanal Bolkiah Banjir Pujian
Beberapa dari pasangan menjelaskan alasannya untuk saling bertukar.
Mereka mengatakan bahwa salah satu alasannya adalah, tidak punya waktu untuk keluar mencari gadis.
Mereka mengatakan bahwa jika mereka harus tidur dengan seseorang di luar pernikahan, harus dengan seseorang yang memiliki minat yang sama dengan mereka.
Seperti kesamaan dalam pendidikan, profesi, kepentingan bisnis dan banyak lagi.
Beberapa 'syarat' yang harus dipenuhi lainnya yaitu Seseorang yang tidak akan mengharapkan mereka untuk meninggalkan mereka (jenis hubungan tanpa pamrih).
Kelompok bertukar pasangan ini telah membuat aturan yang ketat.
Seperti beberapa permintaan sertifikat kesehatan untuk memeriksa status HIV dan AIDS, dan jika Anda memiliki penyakit menular seksual dan banyak aturan lain yang juga harus dipenuhi.
Baca Juga: Persija Menang 2-1 atas Persita, Sudirman dan Timnya Bernafas Lega, The Jakmania: IN PEP WE TRUST
Faktanya, bertukar pasangan atau istri di Kenya tidak begitu aneh karena sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka! (tradisional).
Konsekuensi
Tentunya penyakit HIV menjadi konsekuensi yang harus mereka terima oleh kegiatan pertukaran istri dan perselingkuhan ini.
Jika melihat data, Setiap tahunnya sebanyak penambahan 21 persen infeksi HIV dewasa baru terjadi di antara wanita muda berusia 15-24 tahun.
Pada 2017, 1,5 juta orang Kenya mengidap HIV dengan diantaranya terdapat 110.000 anak hidup dengan HIV.***