Network
JURNAL SOREANG – Istilah "diktator" tidak menghina seperti sekarang seperti yang pertama kali digunakan di negara kota kuno Roma.
Para diktator Romawi awal adalah hakim atau "magistrates" yang dihormati yang diberi kekuasaan absolut untuk waktu yang terbatas untuk menangani keadaan darurat sosial atau politik.
Diktator modern lebih banyak dibandingkan dengan banyak tiran yang memerintah Yunani Kuno dan Sparta selama abad ke-12-9 SM.
Peran dan metode diktator berubah dari waktu ke waktu. Selama abad ke-19, berbagai diktator berkuasa di negara-negara Amerika Latin saat mereka merdeka dari Spanyol.
Baca Juga: Apakah Negara Tertutup Korea Utara Miliki Prestasi dalam Piala Dunia? Simak Faktanya Berikut
Diktator seperti Antonio López de Santa Anna di Meksiko dan Juan Manuel de Rosas di Argentina, biasanya mengangkat tentara swasta untuk mengambil alih kekuasaan dari pemerintah nasional baru yang lemah.
Selanjutnya dicirikan oleh Adolf Hitler di Nazi Jerman dan Joseph Stalin di Uni Soviet, diktator totaliter dan fasis yang naik ke tampuk kekuasaan selama paruh pertama abad ke-20 secara signifikan berbeda dari penguasa otoriter Amerika Latin pascakolonial.
Diktator modern ini cenderung menjadi individu karismatik yang menggalang rakyat untuk mendukung ideologi satu partai politik seperti Nazi atau partai komunis.
Menggunakan ketakutan dan propaganda untuk meredam perbedaan pendapat publik.
